CILACAP, KOMPAS — Sebanyak 15 unit kincir angin dan 29 unit panel surya pembangkit listrik dipasang di Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pembangkit listrik yang memberdayakan potensi alam tersebut merupakan bantuan dari PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap untuk memenuhi kebutuhan listrik warga.
”Ada listrik dari Desa Grugu, tetapi tidak stabil. Sehari kadang bisa mati sampai tiga kali. Listrik dari kincir angin ini bisa menjadi pendukung,” kata Nurjanah (38), warga Dusun Bondan, Kamis (8/2), di sela-sela penyerahan bantuan hybrid energy one pole (HEOP) atau kombinasi kincir angin dan panel tenaga surya dari Pertamina kepada warga Dusun Bondan.
Kepala Dusun Bondan Surono mengatakan, di desanya terdapat 79 rumah dengan jumlah warga mencapai 376 jiwa. Karena berada di tanah rawa yang terpisah oleh Segara Anakan, warga selama ini mengandalkan listrik dari kabel yang dipasang sejauh 6 kilometer dari Desa Grugu, Kecamatan Kawunganten.
”Listrik yang ada sekitar 2.500 watt dan baru dialirkan untuk 22 rumah. Itu pun tidak stabil atau byarpet,” kata Surono.
Menurut Surono, dengan adanya kincir angin dan panel tenaga surya, listrik untuk penerangan pada malam hari sudah lebih stabil. ”Kini, anak-anak bisa belajar dengan tenang pada malam hari karena ada penerangan listrik,” ujarnya.
Ketua Umum Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma, Eko Sunarno, mengatakan, setiap kincir angin dapat menghasilkan listrik hingga 750 watt dan panel tenaga surya dapat menghasilkan listrik 100 watt.
”Satu unit kincir angin dan panel tenaga surya dapat menghasilkan listrik 850 watt dan bisa dimanfaatkan oleh empat sampai lima rumah. Di setiap rumah itu, listrik dapat digunakan untuk menyalakan dua sampai tiga lampu,” ujar Eko.
Karya mahasiswa
Kincir angin dan panel surya itu, kata Eko, merupakan karya mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta, pemenang lomba karya ilmiah dengan tema ”Teknologi Terapan Masyarakat Pesisir” yang diselenggarakan pada Desember 2016. ”Kincir angin dibuat dari pelat-pelat sisa kilang. Kincir ini dipasang di ketinggian 6 meter dan bisa berputar dengan kecepatan angin 5 knot pada siang hari ataupun sore dan malam hari,” ucap Eko.
General Manager PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap Dadi Sugiana menyatakan, saat ini jumlah rumah yang menikmati listrik dari kincir angin dan panel surya mencapai 54 rumah. Total nilai bantuan CSR yang dikucurkan mencapai Rp 350 juta. Diharapkan kincir angin dan panel tenaga surya tersebut dapat memajukan warga di Dusun Bondan, terutama di bidang pendidikan. ”Kalau penduduk punya kesempatan yang sama, akan bisa sejahtera bersama,” kata Dadi.
Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman mengapresiasi bantuan dari Pertamina tersebut. Pihaknya berjanji mendorong PLN untuk segera memasang jaringan listrik di wilayah tersebut agar potensi ikan dan tambak udang dapat dioptimalkan.
Kiyah (60), warga Dusun Bondan, menyampaikan, dirinya mendapatkan bantuan panel tenaga surya untuk penerangan di rumahnya. ”Sebelum ada panel tenaga surya, kami sekeluarga memakai pelita dengan minyak tanah. Untuk semalam, bisa habis 0,5 liter minyak tanah seharga Rp 5.000. Kini, kami bisa berhemat,” kata Kiyah. (DKA)