SUMEDANG, KOMPAS — Bus Damri rute Dipatiukur-Jatinangor terbakar saat melintas di depan Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Desa Cibeusi, Jatinangor, Jawa Barat, Selasa (6/2). Walaupun tidak menimbulkan korban luka dan jiwa, kejadian itu menyebabkan kemacetan selama sekitar satu jam di jalan penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang tersebut.
Kejadian bermula saat sopir bus Damri bernomor polisi D 7589 AP tersebut, Wahyu Ujianto (55), melihat kepulan asap keluar dari dashboard bus di bawah kemudi sekitar pukul 10.35. Sopir kemudian berinisiatif menghentikan bus dan mencoba membuka pintu utama hidrolik bagian depan.
Akan tetapi, pintu hidrolik tidak dapat dibuka. Asap yang terus keluar membuat sebelas penumpang di dalam bus panik. Wahyu kemudian memecahkan kaca dengan alat yang tersedia di samping jendela bus dan mengevakuasi penumpang.
Setelah semua penumpang keluar, api terus membesar dan merambat ke bagian tengah hingga belakang mobil. Petugas IPDN yang melihat kejadian itu kemudian mengerahkan satu mobil pemadam kebakaran kampus tersebut.
Proses pemadaman juga dibantu satu mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kabupaten Sumedang. Api dapat dipadamkan pada pukul 11.24.
Api diduga berasal dari korsleting listrik pada bagian panel di bawah kemudi. Berdasarkan keterangan Kepala Bidang Humas Polda Jabar Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto, dipastikan tidak ada korban jiwa dan luka pada kejadian itu. Sebab, sebelum keluar dari bus, sopir memastikan semua penumpang sudah dievakuasi.
Akibat kejadian itu, lalu lintas di depan Kampus IPDN menuju Sumedang ditutup. Hal ini untuk mengantisipasi kobaran api tidak membahayakan pengguna jalan lainnya. Imbasnya, lalu lintas dari Bandung menuju Sumedang tersendat selama satu jam.
Riki Kurniawan (20), warga Desa Cibeusi, mengatakan, asap mulai terlihat saat bus melaju sekitar 200 meter dari Kampus IPDN. Namun, dia tidak melihat api saat bus masih bergerak.
”Bus kemudian bergerak ke kiri dan menepi di depan Kampus IPDN. Saya lihat sopir memecahkan kaca pintu bagian tengah dan membantu penumpang turun,” ujarnya.
Setelah penumpang turun, Riki melihat api mulai membakar bagian depan mobil. Api terus membesar dan menjalar hingga bagian belakang mobil.
”Beberapa warga berniat membantu, tetapi apinya cukup besar sehingga terlalu berbahaya untuk mendekat. Alhasil, warga hanya melihat dan kebakaran dipadamkan mobil pemadam kebakaran dari IPDN,” ujarnya.
Riki mengatakan, kejadian tersebut juga menyebabkan kemacetan di jalur menuju Bandung. Sebab, banyak pengguna jalan yang memberhentikan dan memperlambat laju kendaraan untuk melihat kebakaran bus tersebut.
”Jalur menuju Sumedang sempat ditutup total sehingga lalu lintas sama sekali tidak bergerak. Namun, setelah sekitar satu jam, lalu lintas kembali normal,” ucapnya.