Operasi Pasar di Kupang Belum Mampu Turunkan Harga
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Operasi pasar yang digelar Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur di Kota Kupang dan 21 kabupaten di wilayah itu belum mampu menurunkan harga.
Meski demikian, operasi pasar itu sudah menekan laju kenaikan harga kebutuhan pokok, seperti beras dan bumbu dapur. Operasi pasar berlangsung sampai dengan Maret 2018.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divisi Regional NTT Dominggus Foes, di Kupang, Kamis (1/2), mengatakan, operasi pasar termasuk pasar murah dilaksanakan Bulog sejak awal Desember 2017 sampai Kamis ini.
Operasi pasar bertujuan untuk menekan dan menurunkan harga sehingga harga bahan pokok dan sejenisnya tidak terus melambung naik. Operasi pasar tidak hanya digelar di pasar, tetapi juga di rumah ibadah, sesuai permintaan.
Pasar murah yang digelar hanya di halaman kantor Bulog tidak diketahui masyarakat umum. Beras, misalnya, dijual dengan harga Rp 9.850 per kilogram.
Sampai Kamis ini sudah 1.625 ton beras Bulog didistribusikan ke 22 kabupaten/kota dengan harga Rp 9.850 per kg. Stok beras operasi pasar berdasarkan permintaan masyarakat tidak dibatasi.
Bulog menyediakan dua jenis beras, yakni beras medium dengan harga Rp 9.850 per kg dan beras premium dengan harga Rp 10.000 per kg. Beras premium dijual di kantor Bulog dan beras medium disediakan di pasar-pasar tradisional.
Gula pasir dijual dengan harga Rp 12.500 per kg dan saat ini stok gula pasir sebanyak 2.699 ton. Harga bawang putih Rp 18.000 per kg dengan stok tersedia 22.000 ton, sedangkan bawang merah Rp 20.000 per kg dengan stok yang disiapkan 1 ton.
Selain itu, minyak goreng Rp 12.500 per liter dengan stok yang ada 129.755 liter dan tepung terigu dijual seharga Rp 8.000 per kg dengan stok tersedia 15 ton.
”Stok yang ada diprediksi sampai Maret 2018. Sampai pertengahan Februari, Bulog akan mendatangkan stok baru dengan jumlah yang sama. Terpenting, stok enam komoditas ini selalu tersedia,” ujar Foes.
Tampak berbagai kalangan datang berbelanja di pusat pasar Bulog di depan kantor Bulog Divisi Regional NTT.
Mereka tidak membeli dalam partai besar, tetapi sekadar untuk memenuhi kebutuhan 3-7 hari dan kemudian datang lagi untuk berbelanja.
Di pasar tradisional, harga beras jenis medium paling murah dijual pedagang dengan harga Rp 10.500 per kg dan paling mahal jenis premium seharga Rp 17.000 per kg.
Demikian pula harga bawang merah tetap bertahan pada harga Rp 25.000 per kg, bawang putih Rp 20.000 per kg, gula pasir Rp 13.000 per kg, tepung terigu Rp 10.000 per kg, dan bawang merah Rp 30.000 per kg.
Ia menyebutkan, stok beras di Bulog saat ini sebanyak 32.631 ton. Beras ini untuk kebutuhan PNS, TNI/Polri, dan beras untuk warga miskin.
Jumlah ini untuk memenuhi kebutuhan empat bulan ke depan. Selain stok beras Bulog, juga masih sekitar 50.000 ton beras di tangan pedagang.
Harga bahan-bahan kebutuhan pokok ini menurut pedagang masih terlalu tinggi. Pemerintah diminta membantu menurunkan harga bahan pokok sehingga tidak membebani warga miskin. Operasi pasar atau pasar murah dibuka di beberapa tempat sehingga mudah diketahui dan dipantau warga.
Anggota DPRD NTT, Oswaldus, mengatakan, Bulog harus memantau rekanan kerja yang dipercaya menjual beras Bulog di pasar-pasar tradisional. Harga beras Bulog harus dipastikan Rp 9.850 per kg.
”Saya melihat di semua pasar tradisional di Kota Kupang tidak ada beras dijual dengan harga Rp 9.850 per kg. Harga beras paling murah Rp 10.500 per kg,” kata Oswaldus.