MEDAN, KOMPAS — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta agar sekolah menjadi tempat merawat kebinekaan. Sekolah harus jadi yang terdepan menumbuhkan sikap toleransi pada siswa sehingga persatuan Indonesia senantiasa terjaga.
Puan menyampaikan hal tersebut saat meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Auditorium Bung Karno di kompleks Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (27/1). Hadir dalam acara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung, Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Sofyan Tan, dan Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin.
Peletakan batu pertama itu dimulai dengan doa lintas agama. Para guru dari Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda secara bergantian membawakan doa Islam, Nasrani, Buddha, dan Hindu. Para siswa juga membawakan tarian dari sejumlah daerah di Nusantara dengan beragam pakaian adat.
”Kita bisa melihat pertunjukan tari dari sejumlah daerah tadi yang sangat beragam. Pakaiannya saja sudah sangat kaya. Bahwa kita memang berbeda-beda, tetapi kita adalah satu saudara, satu bangsa. Lalu kemudian saya berpikir, Indonesia itu adalah kita semua. Dari mana pun kita berasal, apa pun suku kita, apa pun agama kita,” kata Puan.
Puan pun mengapresiasi Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda yang selama ini merawat kebinekaan melalui pendidikan di sekolah. Di sekolah itu, misalnya, dibangun masjid, gereja, wihara, dan pura. Tempat ibadah yang berdampingan itu menjadi simbol yang kuat bagi siswa untuk menjalin persatuan. Puan mengajak sekolah lain di Indonesia untuk tetap menjadi ladang tempat bersemainya persatuan.
Sofyan Tan yang juga merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan, Yayasan Sultan Iskandar Muda dibangun untuk siswa-siswi lintas suku, agama, dan golongan. ”Sekolah ini dibangun agar sejak anak-anak, para siswa berpikir bahwa kita adalah Indonesia yang akan menjadi pemimpin masa depan,” ujarnya.
Sofyan menambahkan, siswa tidak cukup hanya diajarkan tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga budi pekerti dan seni. (NSA)