Ferianto (45), salah satu petani, mengatakan, dirinya sudah mendapatkan uang Rp 2 juta dari menjual sekitar 200 durian. Durian berbagai ukuran dijual bervariasi Rp 5.000-Rp 25.000 per buah. Ferianto memiliki 10 pohon durian, tetapi hanya 6 pohon yang berbuah pada musim ini.
Saat tidak ada musim durian, petani hutan mengandalkan penghasilan dari hasil panen kakao, pisang, aren, atau kemiri. Penghasilan keluarga petani berkisar Rp 2 juta-Rp 3 juta per bulan. ”Kalau musim panen raya durian, kami bisa dapat uang tambahan sekitar Rp 5 juta,” kata Nadi (30), petani lainnya.
Salah satu jenis durian yang diunggulkan adalah durian tembaga. Buahnya berwarna kekuningan, dagingnya tebal, dan bijinya tipis. Untuk menjaga kualitas rasa, petani tidak memetik durian di pohon, tetapi menunggu durian jatuh dari pohon. Panen durian diprediksi masih akan berlangsung hingga Februari.
Tak hanya petani, pedagang buah musiman juga mendapatkan berkah dari panen durian tahun ini. Hendri (30), pedagang musiman, mendapat keuntungan Rp 200.000 per hari dari menjual durian.
Ketua Gabungan Kelompok Pengelola dan Pelestarian Hutan Raya Wan Abdul Rachman, Saban Nasir, mengatakan, ada sekitar 10.000 pohon durian yang diperkirakan berbuah pada musim panen tahun ini. Namun, tidak semua pohon berbuah lebat.
”Kalau cuaca bagus, satu pohon durian bisa menghasilkan 200 buah. Namun, musim ini buahnya hanya berkisar 50-100 per pohon,” kata Saban menjelaskan.
Di sana, ada sekitar 500 keluarga yang mengelola 500 hektar kawasan taman hutan rakyat. Para petani menerapkan konsep budidaya tanaman hutan bersama tanaman pertanian atau agroforestry.
Kawasan taman hutan raya telah ditetapkan sebagai kawasan agrowisata sejak 2016. Penetapan kawasan itu sebagai tempat wisata berbasis alam ditandai dengan digelarnya festival durian. Kini, festival itu menjadi agenda rutin yang diadakan setiap tahun.
Pembukaan kawasan hutan menjadi tujuan wisata, kata Saban, turut meningkatkan kesejahteraan warga sekitar. Setiap bulan, sedikitnya ada 500 wisatawan yang datang. Warga setempat mendapatkan penghasilan sebagai pemandu wisata, penjaga parkir, dan penjual makanan.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Syaiful Bachri mengatakan, pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan secara tepat mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Caranya adalah dengan menanam pohon buah. (VIO)