Pengeboran Panas Bumi di Lereng Gunung Slamet Capai 230 Meter
Oleh
Wilibrordus Megandika Wicaksono
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pengeboran sumur oleh PT Sejahtera Alam Energy untuk mendapatkan panas bumi di lereng Gunung Slamet wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sudah mencapai 230 meter. Target kedalaman 3.500 meter dan diharapkan selesai akhir Februari 2018.
Hal itu disampaikan Manajer Area dan Kepala Teknik Panas Bumi PT Sejahtera Alam Energy Bintang Sasongko, Rabu (24/1) di Purwokerto. Menurut Bintang, sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan adalah cuaca dingin, intensitas hujan yang tinggi, dan juga kondisi tanah yang kurang stabil. Kendati demikian, sumur dengan kedalaman 230 meter itu telah dipasangi casing atau pipa pelindung agar aman.
Direktur PT Sejahtera Alam Energy Bregas Roehadi menyebutkan, pihaknya saat ini menghentikan pembangunan infrastruktur jalan yang menjadi penyebab keruhnya aliran Sungai Prukut dan Curug Cipendok.
”Pembangunan jalan untuk sementara dihentikan dan akan dilanjutkan pada Februari mendatang guna meminimalkan kekeruhan air,” ucap Bregas.
Ia mengatakan, terhadap warga yang terdampak air keruh di Kecamatan Cilongok, pihaknya juga sedang melaksanakan pemipaan untuk mengalirkan air bersih ke tujuh desa. Total panjang pipa yang dipasang mencapai 16 kilometer.
”Pekerjaan pipa air bersih di desa-desa terdampak di Kecamatan Cilongok mencapai 85 persen,” ujar Bregas.
Biaya seluruh proses eksplorasi panas bumi ini direncanakan sebesar 75 juta dollar AS. Setelah eksplorasi, tahap selanjutnya adalah proses eksploitasi yang membutuhkan waktu 3-4 tahun serta pembangunan power plant. Ditargetkan pembangkit listrik tenaga panas bumi ini dapat menghasilkan listrik 220 megawatt dan beroperasi pada 2020.