PURBALINGGA, KOMPAS – Rencana peletakan batu pertama pembangunan Bandar Udara Panglima Besar Jenderal Sudirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah meleset dari target. Pembangunan direncanakan dimulai pada akhir 2017, tetapi hingga menjelang akhir bulan Januari 2018 peletakan batu pertama pembangunan pun belum dilaksanakan.
“PT Angkasa Pura sudah melayangkan surat ke kami untuk izin meninjau lokasi berkaitan dengan pembuatan DED (detail engineering design). Sampai sekarang kami tunggu, tapi belum datang,” kata Kadisop Lanud Panglima Besar Jenderal Sudirman Mayor Tek Naharudin, Senin (22/1) di Purbalingga.
Seperti diberitakan Kompas (7/8/2017), peletakan batu pertama untuk pembangunan Bandar Udara Panglima Besar Jenderal Sudirman direncanakan akan dilaksanakan pada Oktober atau November 2017. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat itu menyampaikan, pembangunan meliputi terminal penumpang seluas 3.000 meter persegi dan landasan pacu sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter. Bandar udara ini ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada akhir 2018.
Naharudin mengatakan, pihak yang telah datang meninjau lokasi bandara adalah pihak dari AirNav. AirNav meninjau tower komunikasi setinggi 21 meter yang telah miring sekitar 40 sentimeter dari sumbu utama. Di sekitar lokasi pun sudah dipasangi garis polisi agar tidak ada orang yang melintasi area di bawah tower karena berbahaya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujatmoko saat berkunjung ke Purbalingga menyampaikan, di Jawa Tengah baru ada dua bandara besar yaitu Bandar Udara Ahmad Yani Semarang dan Bandar Udara Adi Sumarmo Solo. “Dibandingkan dengan provinsi tetangga, baik Jawa Barat dan Jawa Timur yang luas wilayahya hampir sama, Jawa Tengah masih ketinggalan,” kata Heru sebagaimana dikutip dari siaran pers Humas Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
Pembangunan bandara di Purbalingga ini sebagai bandara komersial, akan dapat mendongkrak perekonomian enam kabupaten di bagian barat dan selatan Jawa Tengah, yaitu Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, dan Wonosobo.
Menurut Heru, terbangunnya bandara di Purbalingga ini sebagai bandara komersial, akan dapat mendongkrak perekonomian enam kabupaten di bagian barat dan selatan Jawa Tengah, yaitu Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, dan Wonosobo.
Untuk membuka jalur arah ke bandara ini, Heru mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Purbalingga segera mengajukan peningkatan jalan Sokaraja-Ngebrak agar menjadi jalan provinsi. Peningkatan jalan itu diharapkan dapat mendukung percepatan pembangunan bandara. Heru optimistis pada 2018 ini peletakan batu pertama bisa segera dilakukan oleh PT Angkasa Pura II.