Menyiapkan Generasi Muda di Tapal Batas
Kesibukan para pastor (rohaniwan) meningkat saat Natal. Bahkan, sejak beberapa hari menjelang Natal karena menjalankan tugas pelayanan ke sejumlah daerah.
Mereka tidak seperti awam berkumpul bersama keluarganya saat Natal. Pastor Kristianto Pr, misalnya, sejak beberapa hari jelang Natal sudah sibuk mendampingi kegiatan Orang Muda Katolik (OMK).
Pada Selasa (19/12) pagi, Pastor Kristianto Pr, salah satu pastor di Paroki Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, perbatasan Indonesia-Malaysia, bersiap berangkat ke pedalaman.
Ia berangkat bersama 100 OMK Entikong menuju Dusun Pool, sekitar 50 kilometer dari Entikong, ibu kota Kecamatan Entikong.
Mereka berangkat dengan sepeda motor karena medannya sulit dicapai. Medan yang akan dilintasi sebagian besar kubangan lumpur. Apalagi, beberapa hari terakhir hujan deras selalu mengguyur daerah itu.
Dengan jarak sekitar 50 kilometer normalnya bisa ditempuh dua jam. Namun, jika musim hujan bisa sampai lima jam. Bahkan bisa juga tidak bisa dicapai dalam sehari perjalanan.
Agar bisa melintasi jalan berlumpur, Kristianto dan para OMK itu pun menggunakan roda berpetak pada sepeda motor mereka agar bisa menaklukan ganasnya jalan berlumpur. Itu pun masih sulit memprediksi akan berapa jam tiba di lokasi tujuan.
Para OMK yang didampingi Kristianto itu akan melaksanakan ekaristi kaum muda dan bakti sosial di Dusun Pool. Kegiatan itu dilaksanakan tanggal 19-20 Desember kegiatan khusus menjelang Natal.
Kegiatan itu dilaksanakan untuk membentuk karakter para OMK, terutama bagaimana mereka memanajemen hidup di tengah berbagai tantangan di perbatasan dan di masa mendatang. Kristianto sengaja mengajak kaum muda melintasi jalan darat meskipun ada jalur sungai sebetulnya.
Jalur darat dipilih agar terbentuk sikap berkorban satu sama lain. ”Saat melintasi jalan berlumpur biasanya ada yang terjebak di lumpur. Maka, mereka saling menolong. Ini akan membentuk mental mereka,” kata Kristianto.
Kegiatan itu dilaksanakan agar OMK semakin memiliki kepekaan terhadap sekitar dan membekali mereka dengan nilai-nilai kehidupan untuk membentengi mereka dari berbagai tantangan. Misalnya membentengi mereka dari bahaya narkoba. Sebab, perbatasan sangat rawan perlintasan jalur narkoba.
Di Dusun Pool, mereka juga akan melaksanakan kegiatan bakti sosial, antara lain membersihkan lingkungan, mengecat gereja, dan pembinaan iman. Mereka harus bisa bertahan di tengah tantangan yang semakin berat.
Suatu kebahagiaan
Bagi Kristianto, membina kaum muda dalam rangkaian menyambut Natal menjadi kebahagiaan tersendiri. Kristianto tidak bisa berkumpul dengan keluarga menjelang Natal dan pada hari Natal, tetapi berjumpa dengan umat dan OMK baginya juga berjumpa dengan keluarga sendiri.
”Saya milik semua umat. Mereka adalah keluarga saya,” kata Kristianto.
Ketua OMK Entikong Marsianus Filisitas Apra mengatakan, OMK Entikong sangat antusias dengan kegiatan ini. Kegiatan bakti sosial sudah sering dilaksanakan menjelang Natal. Namun, kali ini tantangannya lebih berat.
”Kami menyadari kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Semangat saling menolong akan tumbuh dalam diri kami. Sebagai orang muda, kami sadar tantangan ke depan akan semakin berat. Kami harus menyiapkan diri agar bisa menghadapi berbagai tantangan itu dengan pendidikan karakter,” kata Marsianus.
Selain mendampingi OMK, Kristianto dan pastor lainnya di Paroki Entikong juga sudah lebih dulu melaksanakan kegiatan pelayanan di wilayah pedalaman yang diprioritaskan pada September-November. Mengingat wilayah Entikong yang luas dengan medan yang berat, maka harus dijadwal seperti itu.
”Pada masa Natal, kami tinggal fokus pada daerah-daerah di sekitar jalur utama di perbatasan. Ada tujuh stasi. Saat pelayanan Natal ke stasi-stasi nanti, tentu fokusnya pada pewartaan kabar gembira kelahiran Yesus Kristus,” ujarnya.
Selain itu, bagaimana mewartakan kelahiran Yesus sebagai pembawa damai. Damai harus ada pada setiap orang. Kristus harus ada dalam setiap pribadi masyarakat yang dikunjungi pada perayaan Natal.