Polisi yang Tewas Disambar KA Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta
Oleh
Dody Wisnu Pribadi
·3 menit baca
JOMBANG, KOMPAS — Polres Jombang, Jawa Timur, Senin (18/12), memproses pemberian kenaikan pangkat anumerta kepada Bripda Sheriff Hidayattulloh (kelahiran 1994), anggota polantas Polres Jombang, yang tewas saat bertugas karena tersambar KA Bangunkarta rute Surabaya-Jakarta yang melintas dengan kecepatan tinggi.
Kapolres Jombang Agung Marlianto di Jombang mengatakan, proses pemberian kenaikan pangkat akan dilakukan instansi Polda Jatim, sedangkan polres bertugas mengajukan permohonannya.
Korban dinilai meninggal di tengah tugas saat melindungi masyarakat mencegah kendaraan yang berusaha menerobos di pelintasan sebidang KA dan jalur jalan Surbaya-Jombang-Solo di Desa Plosorejo, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (16/12) lalu.
Kakak kandung korban, Dimas (29), membenarkan, pihak keluarga telah mendapat pemberitahuan dari polres, pangkat korban akan diusulkan akan dinaikkan dari bripda menjadi briptu anumerta. Pihak keluarga, kata Dimas, dalam suasana duka menyatakan bisa menerima pemberitahuan itu.
Keterangan yang dihimpun di tempat kejadin perkara di Desa Plosorejo menyebutkan, korban berada di dekat rel setelah sebelumnya merapikan antrean kendaraan di luar palang pintu. Saksi mata, Fery (25), petugas jaga di proyek Tol Trans-Jawa mengatakan, korban sempat bercanda ke arah dirinya dan penjaga lain di pos jaga truk untuk memasok keperluan proyek tol.
”Posisi saya mungkin sekitar 15 meter, antara pos jaga saya dan tempat Sheriff berdiri amat dekat dengan rel. Saya sendiri sedang menoleh ke tempat lain, lalu Sheriff yang tadi baru saja bercanda sudah terlempar. Saya melihat luka di kepalanya. Saya tidak tega. Teman-teman proyek tol yang membantu mengangkatnya ke rumah sakit Kertosono,” katanya.
Saksi mata lain, Geger (25), juga petugas jaga jalur kendaraan material menuju Tol Trans-Jawa, mengungkapkan, ia mengatakan ikut mengangkat korban untuk dibawa ke kendaraan yang mengangkutnya ke rumah sakit. Namun, Sheriff meninggal dalam perjalanan, padahal jarak rumah sakit dengan lokasi pelintasan hanya sekitar lima kilometer.
Keterangan yang dihimpun, palang pintu kereta di kedua sisi, barat dan timur, jalan sudah menutup. Posisi Bripda Sheriff menunggu di sebelah timur rel. Menurut Kasatlantas Polres Jombang AKP Inggal Widya Perdana, saat menunggu ada sepeda motor yang berusaha melintasi palang pintu rel.
Bripda Sheriff spontan bergerak mencegah sepeda motor lolos. Namun, posisi Bripda Sheriff menjadi terlalu dekat dengan jalur kereta hingga tersambar karena ia berdiri membelakangi arah kedatangan kereta yang melintas dengan kecepatan tinggi.
Jenazah Bripda Sheriff disemayamkan, Minggu (17/12), di rumah duka Perum Jaya Abadi, pusat kota Jombang. Korban masih bujangan. Korban dimakamkan di pemakaman dekat rumah orangtua TPU Balongbiru, Mojosongo Jombang.
Hari Senin, dua kakak kandung mendatangi lokasi pelintasan dan menaburkam bunga. Orangtua korban, juga seorang polisi, Aiptu Maksum, berdinas di Polsek Diwek, Polres Jombang.