MAGELANG, KOMPAS- Tahun 2018, Balai ekonomi desa (Balkondes) Bigaran di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan membuka gerai coklat Ndeso Bigaran di 13 bandara. Coklat Ndeso adalah merek dari aneka macam produk coklat hasil dari olahan kakao yang diproduksi oleh masyarakat Desa Bigaran.
Nano Widodo, koordinator Balkondes Bigaran, mengatakan, pembukaan gerai coklat di bandara ini merupakan bentuk kerjasama antara Balkondes Bigaran dengan PT Angkasa Pura I (Persero).
“Tahun depan, kami akan mulai melakukan tes pasar dengan membuka gerai di tiga bandara terlebih dahulu, dan setelah itu baru berlanjut ke 10 bandara lainnya,” ujarnya, Senin (18/12).
Tes pasar tersebut, menurut dia, akan dilakukan di Bandara Juanda di Surabaya, Bandara Adisucipto di Yogyakarta, serta bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Tes pasar ini akan berlangsung selama tiga bulan.
Gerai ini, menurut Nano, sekaligus juga akan menjadi kafe. Selain coklat, di gerai ini setiap konsumen juga bisa sekaligus menikmati kopi, yang juga menjadi produk unggulan dari Desa Bigaran.
Untuk meracik semua minuman coklat dan kopi tersebut, menurut dia, di masing-masing gerai akan ditempatkan dua barista.
“Sebelum menjalankan tugasnya di gerai di bandara, setiap barista nantinya harus menjalani pelatikan bersama kami di Desa Bigaran,” ujarnya.
Untuk memberi kesan unik dan lebih menonjolkan ciri khas Desa Bigaran, setiap gerai nantinya akan dihias dengan bambu-bambu. Bambu adalah salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Desa Bigaran.
Coklat Ndeso terdiri dari beragam produk seperti coklat bubuk, selai coklat, dan coklat praline dengan beraneka aroma dan rasa. Membuka gerai di bandara, menurut Nano, menjadi cara yang efektif untuk mempromosikan aneka produk coklat tersebut.
“Tidak sekedar kepada sesama warga Indonesia sendiri, di bandara, saya pun bisa berpromosi langsung kepada warga asing,” ujarnya.