JUMAT tengah malam menjadi saat yang membekas di benak Mila Maulida. Gadis berusia tujuh tahun itu tertimpa dinding dan atap rumahnya yang roboh digoyang gempa.
Kini, bunyi retakan rumahnya itu masih menghantui dirinya. ”Masih syok. Takut sama bunyi retakan,” ujar Mila lirih, Sabtu (17/12).
Sambil ditemani orangtuanya, Asep Mulyadi (39) dan Odeh (34), di kediaman pamannya di sebelah rumahnya di Kelurahan Sumelap, Kecamatan Tamansari, Mila lebih banyak diam.
Siswi kelas I Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sumelap itu banyak mengusap pipi kanannya yang kulitnya mengelupas lecet tertimpa material runtuhan rumah. Odeh pun membantu Mila menceritakan ngeri yang tak terlupakan itu.
Sambil setengah terbangun, Mila merasa tanah tempatnya tidur bergoyang. Awalnya, dia mengira dirinya menginggau karena belum melek betul dari tidurnya.
Ketika dirasanya goncangan tak kunjung usai, baru Mila tersadar ada gempa. Mila yang saat itu tidur beralaskan tikar di ruang keluarganya di depan televisi menjerit memanggil ibunya yang tidur di kamar berbeda sambil berupaya keluar rumah. Namun, pintu keluar bagian depan rumah berukuran 36 meter persegi itu macet.
Tiba-tiba goncangan yang berlangsung 15-20 menit itu meruntuhkan dinding dan atap kediaman pasangan Asep dan Odeh itu.
Brak!
Putri bungsu dari dua bersaudara buah hati pasangan Asep dan Odeh itu pun terperangkap di bawah tumpukan genting tanah liat dan dinding batu bata rumah itu.
Odeh langsung berlari berupaya mengeluarkan Mila dibantu tetangga yang mendengar bunyi keras di pengujung hari itu. Saat itu, Asep berada di rumah kakek Mila karena sedang sakit.
Saat evakuasi, masih terdengar suara Mia merintih dari balik tumpukan rumah. Dengan hanya menggunakan tangan, Odeh dan beberapa tetangga berupaya mengeluarkan Mila. Upaya mereka membuahkan hasil sekitar 15-20 menit kemudian, Mila berhasil dikeluarkan.
Odeh pun segera melarikan Mila ke RS Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya. Beruntung Mila hanya menderita luka ringan di bagian pipi, kaki, dan tangan. Sabtu siang, Mila sudah keluar dari RS.
Gempa ini adalah yang pertama kali dialami Mila dan keluarganya. Tak disangka, kejadian ini membuat trauma yang mendalam.
Kondisi Mila pun membaik. Kini, dia sudah memiliki nafsu makan setelah seharian enggan makan. Namun, matanya nanar dan kosong akibat trauma retakan.