KARANGASEM, KOMPAS — Gunung Agung, Bali, masih mengeluarkan embusan asap dan abu setiap hari meski tipis, termasuk beberapa kali terekam titik api di puncak kawah. Hal itu terjadi sepekan lebih. Para pengungsi di Kabupaten Karangasem mulai terbiasa dengan hal itu.
Karena embusan stabil tipis, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kamis (14/12), menerbangkan pesawat nirawak (drone) yang dilengkapi kamera untuk memantau dan mengukur kandungan gas, serta merekam kondisi kawah Gunung Agung. Kegiatan itu akan dilakukan setiap hari dalam sepekan ke depan.
”Penerbangan Kamis hanya memantau kawah. Pengukuran kandungan gas dilakukan hari berikutnya,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Gede Suantika di Pos Pemantauan Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, kemarin. Hasil pemantauan dan rekaman gambar kawah belum bisa dipublikasikan karena perlu dianalisis.
Pemantauan kandungan gas dilakukan untuk mengamati kandungan gas sulfurdioksida, karbon dioksida, dan uap air. Hal itu untuk membandingkan kandungan gas saat ini dengan kondisi sebelum erupsi 25 November.
Jika kandungan gas terekam lebih tinggi dari sebelum 25 November, artinya masih ada suplai magma yang naik secara besar ke permukaan. Jika lebih rendah, ada dua kemungkinan, ada sumbatan di lubang-lubang permukaan kawah atau suplai magma mulai habis.
Daya beli terjaga
Pemantauan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, daya beli masyarakat masih terjaga. Daya beli masyarakat Bali menjelang akhir tahun lebih dari 4,4 persen. BI Bali berharap industri pariwisata segera bangkit dan mendorong sejumlah agenda kegiatan yang mampu mengembalikan kepercayaan calon wisatawan, terutama asing, untuk kembali mengunjungi Bali.
”Aktivitas warga di pengungsian dan di luar pengungsian berangsur normal dibandingkan dengan erupsi 21 November hingga 27 November. BI Bali optimistis warga Bali mulai terbiasa hidup bersama erupsi Gunung Agung,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali Causa Iman Karana, Kamis, seusai pemaparan Pertemuan Tahunan BI 2017, di Kantor BI, Denpasar.
Aktivitas warga di pengungsian dan di luar pengungsian berangsur normal dibandingkan dengan erupsi 21 November hingga 27 November.
Ia menyarankan industri pariwisata segera mengagendakan kegiatan untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Dunia luar perlu bukti ada kegiatan dan keramaian untuk meyakinkan bahwa Bali tetap layak menjadi destinasi pilihan.
Hal serupa dikatakan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta dan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung Rai Suryawijaya. BPPD Badung berharap, pemerintah memberikan jaminan bagi wisatawan ketika Bandar Udara Internasional Ngurah Rai sedang ditutup. Jaminan yang dimaksud adalah menginap semalam secara gratis di hotel tempat menginap sebelumnya. Jika penutupan bandara lebih dari sehari, hotel akan memberikan diskon. (AYS/GER)