Pesawat Tempur MiG-17 Menghiasi Alun-alun Banyumas
Oleh
Megandika Wicaksono
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebuah pesawat MiG-17 Fresco menghiasi Alun-alun Banyumas, Jawa Tengah. Pesawat buatan Mikoyan Gurevich, Rusia, ini didatangkan langsung dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang dan tiba di Banyumas pada Jumat (8/12) pagi.
”Ini untuk memotivasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk jadi penerbang atau paling tidak agar mereka mencintai dirgantara,” kata Kepala Penerangan Lanud Abdulrachman Saleh Malang Mayor Hamdi Londong Allo SS, di Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Hamdi menyebutkan, pesawat ini merupakan permintaan Bupati Banyumas Achmad Husein kepada Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto saat perayaan Hari Bhakti Ke-70 TNI AU di Banyumas. Setelah melalui proses selama enam bulan, akhirnya pesawat ini dapat dibawa ke Banyumas untuk dijadikan monumen.
Pesawat dengan pilot tunggal ini mempunyai kecepatan maksimal 1.144 kilometer per jam pada ketinggian 3.000 meter. Pesawat ini berbobot 5.354 kilogram dan dilengkapi dengan afterburner atau semacam pembuangan gas yang berada di belakang pesawat.
Menurut Hamdi, pesawat ini bergabung dengan TNI AU pada 1960 dan pensiun pada 1969, lalu masuk museum atau tidak diterbangkan lagi pada 1970. ”Pesawat ini merupakan pesawat kebanggaan pada saat itu,” ujarnya.
Pesawat ini pernah akan dipakai untuk pertempuran perebutan Irian Barat oleh Belanda. Namun, misi tidak jadi dilaksanakan karena Belanda ketakutan dengan kekuatan udara Indonesia yang berada di nomor 4 dunia. ”Indonesia saat itu memiliki 49 jenis pesawat MiG,” ucap Hamdi.
Penghormatan kepada orangtua
Kepala Seksi Pemeliharaan Skuadron Teknik 022 Lanud Abdul Rachman Saleh Malang Mayor Teknik Zulkifli Effendi menambahkan, pesawat ini diletakkan di Banyumas sebagai salah satu bentuk penghormatan KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto, yang sesaat lagi menjadi Panglima TNI, kepada sang ayah, Bambang Sudarto (83).
Seperti diberitakan Kompas.id, Selasa (5/12), Bambang Sudarto adalah teknisi pesawat MiG di Depo Pemeliharaan 30 Lanud Abdul Rachman Saleh Malang sejak 1961 dan pensiun pada 1984 dengan pangkat sersan mayor.
Bambang adalah 100 orang pertama dalam proyek Pancar Gas (Pagas) yang ditugaskan di Malang. Saat itu, Lanud Abdul Rachman Saleh menjadi depo perawatan tingkat berat pesawat MiG pada awal 1960-an. Nama Pagas sekarang dikenal sebagai nama kawasan permukiman personel TNI AU di Singosari.
”Orangtua beliau adalah putra daerah Banyumas dan teknisi dari pesawat MiG-17 Fresco ini,” kata Zulkifli.
Camat Banyumas Ahmad Suryanto mengapresiasi dan sangat berterima kasih atas pengiriman pesawat tersebut. Ahmad menyampaikan, pihaknya akan mengajak warga dan juga pedagang kaki lima serta juru parkir di sekitar alun-alun untuk sama-sama menjaga dan merawat monumen pesawat ini.
”Pesawat ini sangat didambakan masyarakat Banyumas. Ini sangat baik terutama bagi kota lama Banyumas, dengan adanya pesawat ini, alun-alun di samping, sebagai ruang terbuka hijau, juga bisa jadi tempat wisata,” tutur Ahmad.
Sejumlah warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, tampak antusias menyaksikan penurunan badan pesawat dari truk tronton di Alun-alun Banyumas. Sage (78) dan Karjo (70), warga Banyumas, senang di alun-alun itu akan dipasang sebuah pesawat.
”Bungah (bahagia) sekali ada pesawat tempur di sini. Ini akan menambah keramaian Banyumas,” ujar Karjo.
Hal serupa disampaikan Aris Septyaningsih (17). Menurut dia, dengan adanya pesawat itu, anak-anak muda dapat mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang.
Pesawat ini akan diletakkan di sebelah selatan alun-alun pada sebuah cor beton dengan tinggi sekitar 4 meter, persis di belakang tulisan besar ”Banyumas”. Di sana juga terdapat taman dan kolam kecil yang sedang dibangun untuk memperindah alun-alun.
Pengendara yang melintasi alun-alun dapat segera melihat gagahnya pesawat ini. Meski demikian, kabel-kabel listrik masih tampak malang melintang semrawut di sekitar alun-alun.