BANDA ACEH, KOMPAS — Tim nasional Indonesia akan menghadapi Kirgistan di partai terakhir Aceh World Solidarity Tsunami Cup 2017 yang berlangsung Rabu (6/12) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh. Saat ini, Indonesia berada di urutan kedua di bawah Kirgistan. Meski sama-sama mengumpulkan enam poin, Indonesia kalah selisih gol.
Skuad ”Garuda” optimistis menghadapi pertandingan itu. Kemenangan dua laga atas Brunei Darussalam dan Mongolia menjadi modal bagus. Dari dua laga sebelumnya, Pelatih Indonesia Luis Milla menyebutkan, permainan Evan Dimas dan kawan-kawan mengalami kemajuan.
Pada pertandingan sebelumnya, ujar Luis Milla, tim Garuda kehilangan beberapa pemain karena cedera, antara lain Septian, Hargianto, dan Gavin. Mereka tidak akan bermain saat menghadapi Kirgistan. Namun, Milla optimistis, semua pemainnya memiliki kemampuan yang sama. Pemenang ditentukan dengan perolehan poin terbanyak.
Meski bertajuk laga solidaritas, Milla menjadikan turnamen itu untuk memoles permainan tim sebagai bagian dari persiapan Asian Games 2018. ”Kami mengalami progres. Tim ini terus dievaluasi, siapa pun masih berkesempatan untuk bergabung,” lanjut Milla.
Ia mengkritik kondisi lapangan yang buruk sehingga timnya tidak bisa maksimal mengembangkan permainan. Selain itu, pemain rentan cedera karena kerap berbenturan dengan lawan.
Manajer Kirgistan Azamat Alykulow mengakui bahwa Indonesia merupakan lawan yang berat. Namun, Kirgistan juga memanfaatkan turnamen ini untuk menguji permainan sebelum Asian Games 2018.