KARANGASEM, KOMPAS — Gempa bermagnitudo 3,5 terjadi di timur laut Gunung Agung. Gempa tersebut dapat berpotensi menambah suplai magma baru ke sistem geologi Gunung Agung.
Lokasi pusat gempa yang tak jauh dari Gunung Agung ikut memengaruhi pergerakan magma. ”Gempa tersebut dapat berkaitan dengan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kalau dilihat dari kekuatan gempa, ada potensi suplai magma sebesar 480.000 meter kubik,” ujar Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (1/12).
Devy menjelaskan, gempa terjadi akibat adanya pergeseran lempeng bumi yang dipengaruhi pergerakan magma. Magma tersebut diperkirakan bergerak ke arah jalur magma Gunung Agung.
Gempa dengan besaran serupa juga terjadi dua hari lalu. Kala itu besaran gempa mencapai magnitudo 3,2 dan diprediksi berpotensi menambah suplai magma sebanyak 220.000 meter kubik.
”Saat ini berapa pun jumlah dan kekuatan gempa sangat berpotensi mengarah pada letusan. Pada bulan September jumlah gempa bisa mencapai puluhan bahkan ratusan karena saat itu magma sedang mencari jalan. Saat ini jalan sudah terbuka, suplai magma bisa berpotensi jadi letusan,” ujarnya.
Karena itu, Devy mengimbau agar masyarakat terus waspada dan siap siaga saat terjadi gempa. Sesaat setelah gempa malam ini, PVMBG mendapat laporan adanya suara dentuman yang cukup keras.