MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, tahun ini akan mulai mengembangkan budidaya tanaman porang. Porang adalah tanaman yang umbinya dapat diolah menjadi tepung yang nantinya berfungsi sebagai pengenyal makanan.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kota Magelang Sri Retno Murtiningsih mengatakan, dengan memperbanyak jenis tanaman tersebut, manfaat dari tanaman itu diharapkan bisa berdampak terhadap dunia kuliner dan gaya hidup masyarakat Kota Magelang.
”Dengan mengembangkan tanaman porang, kami berupaya mendorong terwujudnya dunia kuliner dan gaya hidup yang lebih sehat di Kota Magelang,” ujarnya saat ditemui dalam acara pembukaan Agro Flora Expo Kota Magelang, Selasa (28/11).
Sebagai upaya awal untuk mengembangkan tanaman porang, Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kota Magelang tahun ini membagikan 20.000 bibit tanaman porang secara gratis kepada warga. Pembagian bibit ini akan dilakukan berulang dan menjadi program rutin yang dilaksanakan tiap tahun.
Pengembangan budidaya tanaman porang ini dilakukan Pemerintah Kota Magelang bekerja sama dengan Politeknik Negeri Semarang. Pengembangan bibit tanaman itu dilakukan di Kebun Bibit Senopati dengan sistem kultur jaringan.
Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kota Magelang Solikhun menuturkan, warga yang telah menanam porang bisa menjual umbinya ke Dinas dan dihargai senilai Rp 5.000 per kilogram. Jika menjual dalam bentuk potongan-potongan tipis atau chips bisa laku terjual Rp 20.000-Rp 25.000 per kg, sedangkan umbi yang telah diolah menjadi tepung laku terjual dengan harga Rp 400.000 per kg.
Saat ini, 4.000 tanaman porang telah ditanam dan dibudidayakan warga di Kecamatan Magelang Utara dan 5.000 tanaman lainnya telah ditanam Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kota Magelang di kawasan hutan di Gunung Tidar.