logo Kompas.id
NusantaraLimbah Batang Sawit Jadi Kayu ...
Iklan

Limbah Batang Sawit Jadi Kayu Lapis

Oleh
· 3 menit baca

PEKANBARU, KOMPAS — Sekitar 13,5 juta batang pohon kelapa sawit dari proses peremajaan di Riau setiap tahun, hanya dianggap sebagai sampah tidak berguna. Padahal, dengan teknologi sederhana, kayu melimpah ruah itu dapat menjadi bahan baku tambahan pembuatan kayu lapis atau yang biasa disebut tripleks. Demikian benang merah dari makalah dalam seminar pelestarian lingkungan "Kayu Kelapa Sawit Peremajaan Kebun sebagai Core Plywood dan Penyimpan Karbon di Provinsi Riau" di Pekanbaru, Sabtu (25/11). Makalah merupakan penelitian Endro Siswoko, mahasiswa Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Riau. "Bahan baku batang sawit dapat dipakai sebagai core (bagian tengah) tripleks. Saya sudah melakukan penelitian di pabrik dengan menggunakan 91 batang kayu sawit peremajaan yang ukurannya mencapai 72 meter kubik. Dari kayu sawit itu, saya menghasilkan 17 meter kubik tripleks atau rendemen 24 persen," kata Endro.Kayu lapis buatan Endro, katanya, sudah diuji secara teknis lewat perusahaan jasa sertifikasi di Bogor. Hasilnya, jenis tripleks yang berisi tiga lapis (3 ply) dinyatakan lolos secara teknis. Dalam artian, kualitas kayu lapis itu tidak berbeda dalam hal kekuatan tekanan dan mutu perekatan dengan kayu lapis yang beredar di pasar. "Dua jenis lainnya yang saya uji, yaitu 5 ply dan 7 ply tidak lolos karena saya menggunakan lem perekat tidak sesuai. Kalau dilakukan pengujian ulang dengan perekat lain, hasilnya menurut saya akan berbeda," ujar Endro. 2,4 juta hektarData dari Dinas Perkebunan Riau pada 2016, menunjukkan luas lahan kelapa sawit Riau, mencapai 2,4 juta hektar. Sebanyak 1,3 juta hektar merupakan kebun rakyat dan sisanya perkebunan besar negara dan swasta. Sekitar 4 persen dari total kebun itu, atau sekitar 100.000 hektar harus diremajakan setiap tahun. Dari 100.000 hektar kayu sawit peremajaan, kata Endro, tersedia bahan baku untuk kayu lapis sebanyak 3 juta meter kubik. "Taruhlah tidak semua kayu yang dapat dimanfaatkan. Kalau saja sepertiganya dapat dipakai, sudah mampu menghasilkan 1 juta meter kubik tripleks setiap tahun," katanya. Di balik ketersediaan bahan baku berlimpah itu, kata Endro, terdapat kondisi lapangan yang bersifat ironi. Faktanya, lima dari delapan pabrik kayu lapis di Riau tutup, karena ketiadaan bahan baku. Produksi kayu lapis Riau sampai 2015 mencapai 300. 000 meter kubik per tahun. Namun, pada 2016, produksi itu menurun tajam, mencapai 115.000 meter kubik saja. "Kalau saja lima pabrik itu dapat dihidupkan kembali, paling tidak dapat menyediakan 3.000 tenaga kerja. Sedangkan tiga pabrik lainnya, dapat beroperasi secara penuh," katanyaDengan demikian, lanjutnya, pemanfaatan batang sawit peremajaan dapat berfungsi secara ekonomi, sosial, dan sekaligus mengurangi kerusakan lingkungan. (SAH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000