logo Kompas.id
NusantaraSumba Barat Daya Perluas...
Iklan

Sumba Barat Daya Perluas Tanaman Kopi

Oleh
· 3 menit baca

TAMBOLAKA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, dalam musim hujan tahun ini fokus memperluas tanaman kopi jenis robusta pada lima kecamatan daerah itu. Kopi organik Sumba menjadi juara pertama lomba aroma kopi nasional, September 2017 di Jember. Peminat kopi mulai melirik Sumba sebagai salah satu penghasil kopi berkualitas nasional."Musim hujan Desember-Maret ini, pemda mendorong petani memperluas tanaman kopi. Tim teknis melakukan pendampingan terhadap petani. Target kami sekitar 500 hektar, dengan rincian tiap kecamatan 100 hektar. Bibit kopi diadakan pemda. Luasan ini yang melibatkan tim teknis pemda, belum termasuk tanaman kopi yang dikembangkan petani sendiri," kata Wakil Bupati Sumba Barat Daya Ndara Tangguh Kaha, yang dihubungi di Tambolaka dari Kupang melalui telepon, Senin (6/11). Luas tanaman kopi rakyat saat ini (10.000 hektar) dinilai belum memadai jika Pemkab Sumba Barat Daya ingin menjadikan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan, selain jambu mete. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember terlibat mendampingi petani kopi Sumba Barat Daya sejak pertengahan 2016.Kopi di kabupaten ini sudah puluhan tahun dikembangkan petani. Bibit kopi dibawa dari Flores oleh para misionaris Katolik yang masuk Sumba Barat Daya pada 1950-an. Namun, budidaya masih tradisional. Penanaman dilakukan sporadis, polikultur, dan kurang terawat.Produksi kopi selama ini hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, sebagian kecil dijual di pasar-pasar tradisional di seluruh Sumba. Total luas lahan tanaman kopi organik robusta di kabupaten ini 10.000 hektar. Tanaman tersebar di Kecamatan Waijewa Timur, Waijewa Barat, Waijewa Tengah, Waijewa Selatan, dan Waijewa Utara.Kualitas bersaingKualitas kopi Sumba Barat Daya tidak kalah dari kopi daerah lain. Hasil lomba aroma kopi nasional di Jember pada September 2017, kopi daerah ini menduduki peringkat I dari sisi aroma, mengalahkan peserta dari 52 daerah lain. Akhir Oktober 2017, mengikuti festival kopi internasional di Jakarta, mereka berada di urutan kedua dari 75 peserta. Ini berarti pasar kopi mulai melirik Sumba.Namun, produksi kopi Sumba Barat Daya hanya 500-600 kilogram per hektar per tahun. Setelah mendapat pendampingan dari LIPI, peneliti kopi Jember, dan program sosial Bank Indonesia (PSBI) NTT, produksi kopi organik Sumba diharapkan meningkat. "Pemda bekerja sama dengan LIPI dan peneliti Jember dalam dua tahun terakhir mendampingi petani kopi. BI NTT terlibat tahun ini. Pendampingan dimulai dari menanam, merawat, memanen, mengolah biji kopi, packing, hingga sangrai biji kopi terhadap kelompok tani kopi," kata Tangguh Kaha.Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Naek Tigor Sinaga mengatakan, BI NTT melalui PSBI NTT, bekerja sama dengan LIPI melakukan pendampingan petani kopi organik di Desa Kadiroma, Kecamatan Waijewa Tengah. Sebanyak 263 kepala keluarga petani kopi bergabung dalam KSU Lembah Hijau.Hasil produksi kopi dari kelompok itu sekitar 50 kg dikirim ke Kedutaan Besar Swiss di Jakarta dalam bentuk kopi bubuk. BI NTT dan LIPI ingin membuka jalur pasar bagi kelompok tani kopi dari desa itu. Jika sudah ada pasaran, mereka tidak kesulitan mencari pembeli."Pendampingan terhadap petani kopi di Kadiroma sebagai proyek percontohan budidaya dan pengolahan kopi sesuai standar internasional. Kelompok tani lain dari Sumba Barat Daya dan wilayah lain boleh belajar dari petani kopi di desa itu. Pendampingan mulai Januari 2017, mereka sudah mulai paham bagaimana budidaya dan mengolah hasil produksi," kata Sinaga.Ketua Kelompok KSU Lembah Hijau Desa Kadiroma Elisabeth Malo mengatakan, petani kopi makin terampil membudidayakan dan mengolah hasil produksi kopi sesuai permintaan pasar setelah ada pendampingan. Sebelumnya, mereka masih menggunakan sistem tradisional. (KOR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000