Sirkuit di Semarang Diharapkan Tekan Angka Balapan Liar
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pembangunan Sirkuit Mijen di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, telah mencapai 40 persen dan diperkirakan dapat difungsikan pada 2018. Selain mewadahi bakat dan hobi anak muda Semarang di dunia balap, sirkuit tersebut diharapkan menekan angka balapan liar yang berpotensi memunculkan keterkaitan dengan kriminalitas dan narkotika.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Semarang Gurun Risyad Moko, Jumat (27/10), di Semarang, mengatakan, selama ini, para pemuda yang gemar beraktivitas motokros harus ke pelosok-pelosok desa. Namun, dengan dibangunnya Sirkuit Mijen oleh Pemkot Semarang, bibit-bibit kroser ataupun kroser yang sudah andal diharapkan dapat terfasilitasi.
Tak hanya itu, Sirkuit Mijen juga diharapkan mendorong anak muda untuk tidak melakukan balap liar. ”Kami berharap Sirkuit Mijen ini menjadi wadah bagi anak muda untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif, termasuk menyalurkan hobi balap motokros,” ujar Gurun.
Sirkuit Mijen, dengan panjang lintasan 2,7 kilometer, dibangun di lahan seluas 5,1 hektar. Pembangunan sirkuit di belakang Kantor Kecamatan Mijen tersebut menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang senilai total Rp 135 miliar, dengan proyek tahun jamak. Sirkuit ditargetkan rampung pada 2018.
Pantauan Kompas, Jumat, sejumlah alat berat mengeruk lahan yang sebagian besar masih berupa tanah. Pada beberapa bagian, lintasan berupa aspal sudah mulai dibangun. Di sekeliling sirkuit tersebut terdapat rerimbunan pohon. Letak sirkuit yang ada di dataran tinggi Kota Semarang menjadi daya tarik tersendiri. Sebab, panorama sekeliling sirkuit cukup elok.
Menurut Gurun, keberadaan sirkuir tersebut juga menjadi penambah daya tarik wisata Kota Semarang, selain destinasi Kawasan Kota Lama, Lawang Sewu, dan kompleks Sam Poo Kong. Nantinya, diharapkan paket wisata yang memadukan olahraga dengan turisme semakin berkembang, seperti pekan lalu dengan digelarnya ajang sepeda Tugu Muda Road Race yang diikuti 500 peserta.
Lebih lanjut, Gurun mengatakan, Kota Semarang berencana menjadi tuan rumah kejuaraan dunia motokros, MXGP, bersama Kota Pangkal Pinang. Diharapkan, ajang tersebut dapat benar-benar terlaksana seiring rampungnya pembangunan Sirkuit Mijen.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, kemajuan pembangunan Sirkuit Mijen sesuai target awal. ”Sesuai rencana, tahun ini selesaikan lintasan. Tahun depan, padok dan tribune, sedangkan pada 2019 lebih ke arah penyempurnaan, seperti penghijauan di sekitar sirkuit,” ujarnya.
Hendrar menambahkan, penganggaran untuk dua tahun hingga 2018 sudah selesai. Namun, perlu ada penambahan satu tahun lagi dalam rangka memperindah sirkuit. Dengan demikian, pembangunan akan diteruskan agar hasil pembangunan sirkuit dapat benar-benar optimal.
Dia mengungkapkan, sirkuit tersebut diharapkan menjadi sarana berkumpul para penghobi motokros, terutama dari kalangan muda. Aktivitas balapan liar yang selama ini meresahkan masyarakat juga diharapkan berkurang. Pasalnya, aktivitas tersebut selama ini kerap dimanfaatkan untuk pesta minuman keras, bahkan ajang peredaran narkoba.
Hendrar menambahkan, setelah memantau kondisi sirkuit, ada satu tikungan yang cukup berbahaya karena letaknya berada dekat tebing atau lereng curam. ”Saya sudah menyampaikan kepada kontraktor agar dipasang barrier atau pembatas. Dengan demikian, saat sirkuit sudah difungsikan, aman untuk dilintasi para pebalap. Pemasangan pembatas dilakukan tahun depan,” katanya.