PALANGKARAYA, KOMPAS - Di tengah menguaknya masalah kebangsaan yang dihadapi saat ini Komisariat Cabang Palangkaraya Pemuda Katolik menilai perlu adanya dorongan kegiatan kepemudaan yang bersifat terbuka. Hal itu bertujuan untuk menguatkan kembali nilai-nilai kebhinekaan dalam organisasi keagamaan.
Hal itu terungkap dari diskusi Komisariat Cabang (Komcab) Pemuda Katolik bersama Uskup Palangkaraya Mgr Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka. Diskusi tersebut dibuka dalam rangkaian kegiatan Masa Penerimaan Anggota (Mapenta) dan Kurikulum Kepemimpinan Dasar (KKD) Komcab Pemuda Katolik yang akan diikuti oleh 200 anggotanya.
Ketua Komcab Pemuda Katolik Kota Palangka Raya Freddy Simamora mengatakan, pemuda harus bisa menyebarkan pesan positif di tengah kegalauan bangsa. Nilai-nilai kebhinekaan harus ditanamkan melalui sistem kaderisasi yang baik dan dengan tujuan yang baik.
Pemuda harus bisa menyebarkan pesan positif di tengah kegalauan bangsa. Nilai-nilai kebhinekaan harus ditanamkan melalui sistem kaderisasi yang baik dan dengan tujuan yang baik.
"Selama ini kegiatan keagamaan selalu dinilai sebagai sebuah kegiatan yang eksklusif sehingga berpotensi didoktrinasi oleh paham-paham yang bertentangan dengan nilai kebangsaan. Hal seperti ini harus dihilangkan, mari pemuda membuka jalan bagi yang lain, lebih terbuka," kata Freddy di Palangkaraya, Sabtu (7/10).
Freddy menambahkan, untuk menepis stigma tersebut perlu adanya dorongan untuk membuat sistem kaderisasi yang terbuka dan mengedepankan nilai-nilai kebangsaan. Nilai-nilai itu hanya dapat dijaga ketika pikiran dan hari terbuka.
Melihat hal itu, Uskup Palangkaraya Mgr Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka mengatakan, pihakya mendukung penuh kegiatan kepemudaan dalam rangka menjawab masalah dan tantangan bangsa. Namun, kegiatan tersebut memerlukan komitmen pemuda untuk menjadi pelita dalam gulita kehidupan sosial masyarakat.
“Organisasi akan kuat bila berada di tengah-tengah masyarakat. Selain itu juga harus mengakar dan dikelola oleh kader-kader yang mumpuni secara pengetahuan, militan dan tentu saja memiliki pondasi iman yang tentunya kuat,” ujar Aloysius.
Doktor bidang misiologi Universitas Kepausan Gregorian di Roma ini pun menyarankan, pengurus Pemuda Katolik Palangka Raya melakukan komunikasi dan kerjasama dengan paroki yang ada di Ibukota Provinsi Kalteng ini, agar ketua-ketua lingkungan terlibat aktif mendukung rencana dan niat membentuk dan melantik pengurus hingga tingkat kelurahan.
Keuskupan Palangka Raya, selalu memberikan perhatian dan mendorong agar semua elemen ataupun kelompok kategorial kepemudaan agar semaksimalnya melaksanakan kaderisasi hingga tingkat paling bawah.