KARANGASEM, KOMPAS — Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, per hari Minggu (24/9) hingga pukul 08.00 Wita, terjadi kenaikan frekuensi dan magnitudo gempa bumi. Dengan demikian, aktivitas Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, sedang meningkat.
Hari ini, terjadi 102 gempa bumi dengan kekuatan gempa maksimum pada Magnitudo 3,8 dan gempa minimum pada Magnitudo 2,2. Pada Sabtu, gempa maksimum pada Magnitudo 3,7.
Meski gempa terjadi hampir setiap 10 menit-20 menit, hujan abu yang menjadi salah satu penanda bakal terjadinya erupsi belum terdeteksi.
Cuaca di Pulau Bali hari ini mendung. Meski mendung, pantauan Kompas di sekitar Gunung Agung, dalam radius 7 kilometer dari kawah, hawa terasa panas, tidak dingin seperti hari-hari sebelumnya. Terkadang turun hujan gerimis, lalu tak berapa lama kemudian hujan berhenti.
Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suastika, Sabtu, menyatakan bahwa kekuatan gempa menunjukkan peningkatan.
Sementara itu, Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, apabila diukur dari volcanic explosivity index (VEI), kekuatan letusan Gunung Agung berada pada skala VEI 2 sampai VEI 5.
Saat erupsi pada 1963, Gunung Agung mengeluarkan letusan dengan skala VEI 5, atau 10 kali lebih besar dari letusan Gunung Merapi tahun 2010 yang berada pada VEI 4.
”Saat meletus tahun 1963, Gunung Agung melontarkan material sebanyak 280 juta meter kubik,” kata Kasbani. Dia menambahkan, erupsi Gunung Agung pada 1963 menghasilkan luncuran awan panas dengan jarak hingga 14 km serta menyebabkan 1.148 orang meninggal dan sekitar 140.000 orang mengungsi.
Menurut Kasbani, apabila erupsi Gunung Agung terjadi pada minggu-minggu ini, abu vulkanik hasil letusan itu diperkirakan akan mengarah ke barat laut. Apabila letusan yang terjadi cukup kuat, abu vulkanik diperkirakan bisa mencapai wilayah Banyuwangi dan Surabaya. ”Tentunya, ini berkait dengan bandara-bandara yang berada di wilayah barat laut, misalnya Surabaya dan Banyuwangi,” ujarnya.