BADUNG, KOMPAS — Kenaikan status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, belum berdampak pada aktivitas di Bandara Ngurah Rai. Hingga Sabtu (23/9) pagi, tidak ada penerbangan di bandara tersebut yang dibatalkan karena kenaikan status Gunung Agung menjadi Awas pada Jumat malam.
Berdasarkan pantauan Kompas, Sabtu pagi, aktivitas di Bandara Ngurah Rai tampak normal. Lalu lalang penumpang berjalan biasa dan tidak ada penumpukan penumpang. Petugas juga beraktivitas seperti biasa dan tak ada instruksi khusus terkait aktivitas Gunung Agung.
Communication and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim menyatakan, peningkatan status Gunung Agung belum berpengaruh pada operasional bandara itu. ”Sepanjang Gunung Agung belum erupsi atau debu vulkaniknya belum muncul, operasional di Bandara Ngurah Rai masih lancar,” katanya, Sabtu pagi.
Arie menambahkan, sampai Sabtu pagi, belum ada permintaan pembatalan penerbangan di Bandara Ngurah Rai karena peningkatan status Gunung Agung. Keterlambatan penerbangan karena aktivitas Gunung Agung juga tidak ada. ”Kalaupun ada delay (keterlambatan), itu bukan karena Gunung Agung, melainkan karena alasan operasional,” ujarnya.
Meski begitu, Arie mengatakan, sesudah peningkatan aktivitas Gunung Agung, pihak AirNav Indonesia mengimbau kepada pilot yang menuju atau berangkat dari Bandara Ngurah Rai untuk menghindari wilayah udara Gunung Agung. ”Namun, yang bisa menjelaskan soal ini adalah AirNav,” ujarnya.
Sopir taksi di Bandara Ngurah Rai, Komang Widiana, mengatakan, sepanjang pengamatannya, peningkatan status Gunung Agung belum berdampak signifikan terhadap aktivitas di bandara. ”Kalau di wilayah dekat-dekat Gunung Agung memang sudah ada dampak. Kalau di bandara sini belum ada karena jaraknya, kan, jauh,” ujarnya. Jarak dari Bandara Ngurah Rai ke Gunung Agung sekitar 70 kilometer.