Gunung Agung Terus Dipantau, Penerbangan ke Bali Masih Aman
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·2 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bersama sejumlah instansi, termasuk Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) dan PT Angkasa Pura, terus memantau kondisi dan aktivitas vulkanik Gunung Agung di Bali.
Meskipun status Gunung Agung sudah dinaikkan ke level III (Siaga) sejak Senin (18/9), aktivitas vulkanik gunung api di Karangasem itu hingga Selasa (19/9) dinyatakan belum berdampak terhadap pelayanan penerbangan dan pengoperasian Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menyatakan terus memantau perkembangan kondisi Gunung Agung. ”Gunung Agung masih mengeluarkan semburan gas. Kalau masih semburan gas, itu tidak membahayakan bagi penerbangan. Yang membahayakan itu kalau ada abunya,” ujar Agus seusai membuka pertemuan kelompok kerja penerbangan sipil Indonesia dan Amerika Serikat di Kuta, Badung, Bali, Selasa.
”Kami bersama BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) terus memantaunya meski sampai sekarang belum ada abu yang keluar,” lanjut Agus.
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengungkapkan hal senada. Novie menyebutkan, AirNav Indonesia bekerja sama dengan sejumlah instansi, antara lain BMKG, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, dan Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin, untuk mengetahui kondisi terkini aktivitas gunung api tersebut.
”Kami melihat persebaran dan arah anginnya ke mana apabila terdapat abu vulkanik. Sampai saat ini belum ada sebaran abunya,” kata Novie di Badung.
Lebih lanjut, Agus mengatakan, dengan pemantauan yang berkelanjutan tersebut, mereka dapat segera memberikan peringatan kepada kalangan penerbangan apabila Gunung Agung erupsi dan menyemburkan abu vulkanik.
Agus menambahkan, mereka juga menyiapkan pihak bandara, terutama di Bali, menerapkan langkah antisipasi jika nantinya terjadi letusan gunung api tersebut. ”Kalaupun terjadi letusan, juga dilihat tinggi letusannya, arah angin, dan persebarannya,” ujarnya.
Hingga Selasa, aktivitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai tampak normal. Tidak terpantau adanya penundaan jadwal penerbangan atau pembatalan penerbangan akibat aktivitas vulkanik Gunung Agung.
Kepala Humas PT Angkasa Pura I Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim menyatakan, bandara beroperasi normal dan penerbangan juga normal, baik penerbangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai maupun penerbangan ke Bali. ”Kami sudah melakukan cek fisik di bandara, sampai siang ini belum terdapat abu di bandara,” lanjutnya.