Wali Kota Ditangkap, Aparat Pemkot Batu Diminta Bekerja Seperti Biasa

DEFRI WERDIONO

Dipimpin oleh Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, lebih dari 1.000 pegawai atau aparatur sipil negara Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, mengikuti apel bersama pada Senin (18/9) pagi.

BATU, KOMPAS — Penetapan tersangka dan penahanan terhadap Wali Kota Batu, Jawa Timur, Eddy Rumpoko oleh Komisi Pemberantasan Korupsi diharapkan tidak memengaruhi kinerja aparatur sipil negara di Kota Batu dalam melayani masyarakat. Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso pada apel Senin (18/9) pagi meminta para pegawai di Pemkot Batu untuk bekerja seperti biasa dalam menjalankan tugas negara dan melayani masyarakat.

”Saya minta seluruh aparatur sipil negara mulai dari eselon 2, 3, dan seluruh staf untuk tetap jaga kerukunan. Jaga situasi dan kondisi kota wisata Batu untuk tetap kondusif, tetap baik. Silakan saudara lakukan tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan kegiatan sehari-hari. Saya berharap pelayanan kepada masyarakat tetap dilakukan,” kata Punjul.

Menurut Punjul, Pemerintah Kota Batu sedang menghadapi ujian. Sebelum Eddy Rumpoko ditangkap KPK, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Batu Achmad Suparto meninggal pada  6 September 2017. Meski Wali Kota dan Sekda tidak ada, Punjul menjamin hal itu tidak berpengaruh terhadap jalannya pemerintahan.

Kompas/Bahana Patria Gupta

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dengan kawalan petugas dari Polda Jawa Timur dibawa tim Komisi Pemberantasan Korupsi dari Mapolda Jatim di Surabaya ke Bandara Juanda untuk selanjutnya diterbangkan ke Jakarta, Jumat (16/9). Eddy ditangkap KPK di rumah dinasnya di Kota Batu pada Jumat siang karena diduga menerima suap terkait sejumlah proyek di daerahnya.