logo Kompas.id
NusantaraNelayan Cirebon Terima Bantuan
Iklan

Nelayan Cirebon Terima Bantuan

Oleh
· 2 menit baca

CIREBON, KOMPAS — Sebanyak 500 nelayan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menerima bantuan asuransi dari Direktorat Kepolisian Perairan Kepolisian Daerah Jawa Barat bekerja sama dengan sejumlah perusahaan. Dengan asuransi jiwa dan kesehatan itu, hidup nelayan dan keluarganya diharapkan lebih terjamin di tengah risiko menjadi korban kecelakaan di laut.Kepala Kepolisian Daerah Jabar Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto memberikan secara simbolis bantuan asuransi itu kepada sejumlah kelompok nelayan di Desa Bendungan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Minggu (17/9). Turut hadir, Presiden Direktur Cirebon Power Heru Dewanto dan sejumlah pengusaha bongkar muat batubara Cirebon."Keselamatan dan asuransi nelayan sangat penting. Mereka rawan menjadi korban kecelakaan di laut," ujar Agung. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga memberikan 60 pelampung keselamatan kepada nelayan. Pemberian asuransi itu dimulai sejak 2011 kepada 80 nelayan. Program ini berawal dari keluhan nelayan yang tak mendapatkan santunan apabila mengalami kecelakaan. Padahal, sebagian besar nelayan di Cirebon tergolong gurem dengan perahu di bawah 5 gros ton.Keluhan itu lalu ditindaklanjuti Polda Jabar dengan menggandeng Cirebon Power, yang kini tengah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap II Cirebon berkapasitas 1.000 megawatt.Presiden Direktur Cirebon Power Heru Dewanto mengatakan, hingga kini, 12.000 nelayan di pesisir Cirebon, dari Kecamatan Mundu hingga Gebang, telah memiliki asuransi. "Sebelum pemerintah membuat program asuransi nelayan. Kami sudah melakukannya lebih dulu," ujar Heru.Dalam program tersebut, nelayan tidak dibebankan biaya pembayaran premi. Biaya itu ditanggung Cirebon Power. Selanjutnya, jika mereka mengalami kecelakaan di laut, nelayan bisa mendapatkan nilai santunan mulai Rp 1 juta hingga Rp 10 juta.Ketua Nelayan Ambulu, Kecamatan Losari, Samsurudin mengatakan belum seluruh nelayan mendapatkan asuransi. Dia mengatakan, baru sekitar 200 nelayan dari 1.000 nelayan di Losari yang sudah memiliki asuransi.Ia mengatakan, sebenarnya sudah ada program asuransi nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Namun, program itu tidak terlalu diminati. Alasannya, nelayan masih harus membayar premi asuransi sebesar Rp 170.00 per orang per tahun."Meski santunan asuransi pemerintah hingga Rp 200 juta, nelayan lebih tertarik menerima asuransi gratis meski santunannya hanya Rp 10 juta apabila meninggal," katanya. (IKI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000