Inilah Punjul Santoso, Wali Kota Batu Pengganti Eddy Rumpoko
Oleh
SIWI YUNITA C & DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
PUNJUL Santoso, Wakil Wali Kota Batu, segera dilantik menjadi wali kota. Ia dijadwalkan dilantik di Gedung Grahadi, Surabaya, Senin (18/9), untuk menggantikan Eddy Rumpoko. Eddy Rumpoko pun telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap pengadaan mebel di Kota Batu.
Meski bergelar sarjana peternakan dari Universitas Islam Malang, Punjul justru banyak berkiprah di dunia politik. Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum, Punjul tercatat aktif sebagai kader PDI-P.
Berasal dari keluarga sederhana, Punjul tak bisa hanya fokus menimba ilmu di kampus. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa dan aktivis beberapa organisasi kemahasiswaan, dia juga masih ikut membantu orangtua untuk menggerakkan ekonomi keluarga.
”Punjul sangat gigih. Jadi kuliah, berorganisasi, sambil mencari uang dijalani secara bersamaan,” begitu kata seorang koleganya, menggambarkan betapa jalan hidup Punjul sangat terjal.
Tahun 1995, ia bahkan sudah menduduki kursi Pembantu Komisaris PDI-P yang masih bernama PDI pada saat itu. Ia juga aktif dalam penyelenggaraan pemilu pada 1999. Saat itu, ia mendapatkan kepercayaan sebagai anggota panitia pemilihan daerah di Kabupaten Malang.
Pada tahun yang sama, seusai pemilihan umum, pria yang lahir di Malang, 21 Juli 1962, itu terpilih menjadi wakil rakyat di Kabupaten Malang. Ia menjabat Ketua Komisi A yang menangani bidang pemerintahan. Karier politiknya terus menanjak. Pada tahun 2002, ia naik menjadi Wakil Ketua DPRD Batu hingga tahun 2009. Setelah itu, ia pun kembali menjadi anggota DPRD.
Pada tahun 2012, ia masuk ke jajaran eksekutif. Ia menjabat Wakil Wali Kota Batu mendampingi Eddy Rumpoko. Belum habis masa jabatannya, ia kembali mencalonkan diri sebagai wakil wali kota mendampingi Dewanti Rumpoko. Dewanti merupakan istri dari Eddy Rumpoko.
Pada pilkada Januari 2017, keduanya berhasil memenangi pilkada. Dalam rekap KPU Kota Batu bulan Februari lalu, Dewanti yang berpasangan dengan Punjul Santoso unggul atas tiga calon lain. Mereka mendapatkan 51.754 suara. Mereka mengungguli pasangan nomor urut 1 Rudi-Sujono yang meraup 24.228 suara; pasangan nomor urut 3 Hairuddin-Hendra Angga Sonatha yang mendapat 20.508 suara; dan pasangan nomor urut 4 Abdul Majid-Kasmuri Idris yang mendapatkan 19.634 suara.
Orang partai
Pria yang mendapatkan gelar magister manajemen di STIE Mitra Indonesia, Yogyakarta, itu dikenal sebagai pribadi yang rendah hati. Ia juga terbuka dengan wartawan dan suka ngobrol apa saja. Namun, kiprahnya di pemerintahan tak banyak disorot. Ia biasanya hanya menggantikan Eddy Rumpoko yang berhalangan hadir.
Meski demikian, beberapa waktu terakhir, ia terlihat sering menggantikan Eddy Rumpoko dalam kegiatan partai, termasuk saat peresmian kantor DPC PDI-P di Kepanjen, Kabupaten Malang.
Sarjana peternakan ini memang sudah terjun ke dunia politik sejak remaja karena ayahnya, Sunardjo, kala itu Ketua PNI Kecamatan Batu. Menurut Punjul, dalam beberapa pertemuan, ketika remaja dirinya sering diajak sang ayah ikut dalam pertemuan organisasi, bahkan diajak kampanye.
”Beliau benar-benar orang partai, jadi sangat paham mengendalikan emosi massa. Maka, ketika DPRD Batu beberapa kali diserbu demonstran, yang bisa melunakkan emosi massa, ya, Pak Punjul,” tutur rekannya sesama kader PDI-P di Jawa Timur.
Buah kegigihannya, alumnus SMA Negeri 1 Batu ini selama dua periode berturut-turut duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Batu. Pada tahun 1999, ia menjadi wakil rakyat di DPRD Kabupaten Malang sebelum Batu berstatus kota.