KUNINGAN, KOMPAS — Hingga saat ini masih terdapat 3,4 juta warga Indonesia tunaaksara. Bahkan, terdapat 11 provinsi memiliki tunaaksara di atas rata-rata nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun berupaya mengurangi angka buta huruf di Tanah Air.
Hal ini mengemuka dalam acara puncak Hari Aksara Internasional yang diselenggarakan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jumat (8/9). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan sejumlah bupati hadir dalam kegiatan tersebut. Perwakilan taman bacaan masyarakat di 34 provinsi juga turut serta dalam acara yang digelar pada Rabu hingga Jumat (6-8/9).
Muhadjir mengatakan, pada 2016, angka tunaaksara di Indonesia mencapai 2,07 persen atau sebanyak 3,4 juta jiwa. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan jumlah tahun 2015, yakni 3,43 persen atau 5,6 juta jiwa.
Tunaaksara yang dimaksud ialah penduduk berusia 15-59 tahun. Adapun keaksaraan merupakan penguasaan kemampuan membaca dan menulis disertai kemampuan berkomunikasi dengan teks lisan dan tulis. ”Ini tren positif,” ucap Muhadjir.
Dia mengatakan, di dunia ini tidak ada negara yang bebas dari tunaaksara sekalipun itu negara maju, seperti Amerika Serikat. Meski demikian, lanjutnya, pemerintah harus terus mengurangi jumlah penduduk yang buta huruf.
Saat ini, Indonesia telah melampaui target yang ditetapkan UNESCO terkait dengan buta huruf, yaitu maksimal 5 persen dari jumlah penduduk suatu negara pada 2015. Namun, terdapat 11 provinsi, seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Jawa Tengah, yang memiliki jumlah penduduk buta aksara di atas rata-rata, yakni 2,07 persen.
Untuk itu, Muhadjir mendorong pemerintah daerah untuk membasmi buta huruf di daerahnya. Pihaknya juga menjanjikan bantuan sebagai apresiasi kepada pemda dan masyarakat yang memperjuangkan penduduk melek huruf.
Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, pihaknya berkomitmen menjadi kabupaten dengan ciri khas pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Kabupaten Kuningan mendapatkan penghargaan keaksaraan yang diserahkan oleh Mendikbud Muhadjir. ”Angka melek huruf di Kuningan mencapai 98,7 persen. Ini salah satu capaian kami untuk membasmi buta huruf,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kuningan mendapatkan penghargaan keaksaraan oleh Mendikbud Muhadjir Effendy. Selain Kuningan, beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Cirebon, Jabar; Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur; dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mendapatkan penghargaan serupa.