Gangguan Transmisi, Listrik di Kalsel dan Kalteng Padam
Oleh
Jumarto Yulianus
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS - Listrik di sebagian wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah padam, Kamis (31/8). Pemadaman yang terjadi sejak pukul 14.30 Wita itu membuat aktivitas warga terganggu.
Sejumlah warga pun mengeluhkan lamanya pemadaman listrik kali ini. Apalagi, pemadaman dilakukan secara tiba-tiba, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
"Ini padamnya lama benar. Apa-apa jadi susah kalau sudah begini," kata Latief, warga Banjarmasin. Hal yang sama diungkapkan Maria. "Mau masak nasi dan setrika pakaian, jadi enggak bisa gara-gara listrik mati," keluhnya.
Di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin Utara, listrik sempat menyala pukul 20.25 Wita setelah padam sekitar 6 jam. Namun, tak sampai 30 menit menyala, listrik kembali padam.
Manajer Transmisi dan Distribusi PLN Kalselteng Hery Santoso menjelaskan, pemadaman listrik terjadi akibat gangguan jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) yang terjadi di jalur antara Gardu Induk (GI) Barikin dan GI Rantau, Kalsel.
Gangguan itu mengakibatkan suplai daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMg) Bangkanai sebesar 140 megawatt (MW) tidak dapat tersalurkan.
"Kehilangan daya sebesar 140 MW menyebabkan frekuensi tegangan pada sistem kelistrikan Kalselteng menjadi drop, sehingga beberapa pembangkit besar mendadak berhenti beroperasi," katanya.
Menurut Hery, turunnya tegangan secara drastis berdampak terhadap operasi pembangkit lainnya. Karena tegangan yang terlampau rendah, sejumlah pembangkit, termasuk PLTU Asam-Asam dan PLTU Pulang Pisau mendadak trip atau berhenti beroperasi.
"Saat ini, kami masih berupaya keras untuk memulihkan sistem kelistrikan Kalselteng. Secara bertahap, masing-masing Gardu Induk mulai dioperasikan. Selanjutnya, secara bertahap pembangkit-pembangkit akan mulai dioperasikan untuk kemudian sinkron ke sistem kelistrikan," tuturnya.
Untuk memastikan parameter keamanan, kata Hery, pihaknya perlu waktu untuk memulihkan sistem kelistrikan secara bertahap. Pada pukul 19.30 Wita, contohnya pemulihan suplai daya dari PLTMG Bangkanai sudah berhasil dilakukan.
"Selanjutnya, secara bertahap kami melakukan start up PLTU Asam-Asam. Insya Allah, pembangkit akan kembali beroperasi pukul 22.00 Wita," ujarnya.
Hery juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tidak terduga ini. "Kami berharap masyarakat dapat bersabar dan berdoa agar proses pemulihan sistem kelistrikan yang saat ini sedang dilakukan dapat berjalan dengan lancar," ucapnya.