Konektivitas Ditingkatkan untuk Dorong Pariwisata Yogyakarta dan Jateng
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Untuk mengoptimalkan dampak pembangunan bandar udara baru di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pemerintah akan membangun sejumlah infrastruktur guna meningkatkan konektivitas bandara itu dengan destinasi wisata di DIY dan Jawa Tengah.
”Bandara Kulon Progo ini tentu membutuhkan aksesibilitas yang baik. Karena itu, nanti akan ada jalan tol dan jalur kereta api ke sana,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jumat (25/8), dalam seminar nasional bertema ”Bandara Kulon Progo dan Akselerasi Pembangunan Ekonomi Yogyakarta” di Yogyakarta. Seminar itu digelar Paguyuban Alumni SMA Kolese de Britto, Yogyakarta, dan Bank Central Asia.
Budi Karya menyatakan, pembangunan bandara di Kulon Progo berpotensi mendatangkan lebih banyak wisatawan, baik mancanegara maupun dalam negeri. Agar dampak ekonomi kedatangan wisatawan yang lebih banyak itu bisa dioptimalkan, konektivitas bandara tersebut dengan berbagai obyek wisata di DIY dan Jawa Tengah harus diperkuat. Penguatan konektivitas itu penting agar wisatawan yang mendarat di Kulon Progo bisa dengan mudah menuju obyek-obyek wisata tersebut.
Menurut Budi Karya, pemerintah telah merencanakan pembangunan sejumlah infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas bandara Kulon Progo dengan sejumlah wilayah di DIY dan Jawa Tengah. Beberapa proyek yang sudah direncanakan, antara lain, pembangunan jalur kereta api dari Yogyakarta ke bandara Kulon Progo, pembangunan jalan tol menuju bandara Kulon Progo, serta pelebaran jalan dari bandara Kulon Progo menuju Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
”Candi Borobudur itu, kan, merupakan magnet bagi wisatawan. Oleh karena itu, kita akan membuat Borobudur menjadi sebuah ikon yang lebih baik,” ujar Budi Karya.
Selain itu, Budi Karya menambahkan, pemerintah juga berencana membangun jalur kereta api menuju Bandara Adi Soemarmo di Solo, Jawa Tengah. Apabila jalur kereta api itu terwujud, konektivitas bandara Kulon Progo dengan destinasi di Solo dan sekitarnya bisa diperkuat.
Dengan begitu, wisatawan yang mendarat di Kulon Progo akan sangat mudah berwisata hingga ke Solo. ”Jadi, nanti bisa saja wisatawan datang dari bandara Kulon Progo, lalu pulang dari Bandara Adi Soemarmo atau sebaliknya,” kata Budi Karya.
Ketua Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata Hiramsyah S Thaib menyebutkan, pembangunan bandara Kulon Progo diharapkan dapat mendorong percepatan pengembangan Kawasan Wisata Borobudur. Kawasan tersebut tidak hanya mencakup Candi Borobudur, tetapi juga meliputi empat kawasan strategis pariwisata nasional (KPSN) di Jawa Tengah dan DIY, yakni KSPN Borobudur dan Yogyakarta, KSPN Dieng, KSPN Solo dan Sangiran, serta KSPN Semarang dan Karimunjawa.
Hiramsyah menambahkan, Presiden Joko Widodo telah membentuk Badan Otorita Pariwisata Borobudur yang bertanggung jawab mengelola dan memajukan Kawasan Wisata Borobudur. Pembentukan badan otorita itu dilakukan karena Kawasan Wisata Borobudur telah ditetapkan sebagai satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Danang S Baskoro mengatakan, pembangunan bandara Kulon Progo diharapkan bisa membuat jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke DIY dan Jawa Tengah meningkat pesat. Hal ini karena bandara Kulon Progo bisa didarati pesawat berbadan lebar sehingga penerbangan langsung dari negara-negara Asia dan Eropa ke bandara tersebut sangat mungkin dilakukan.
”Jadi, nanti turis dari China, Jepang, atau Timur Tengah bisa datang langsung ke Yogyakarta tanpa harus transit di Singapura,” ucap Danang.