Pelni Buka Lagi Rute Pelayaran NTT-Papua
KUPANG, KOMPAS — PT Pelni (Persero) segera mengoperasikan lagi rute Nusa Tenggara Timur-Maluku-Papua untuk memobilisasi masyarakat dan barang di daerah itu. Sebagai perusahaan pemerintah dan disubsidi pemerintah, tidak ada alasan bagi PT Pelni menghentikan rute itu dengan alasan tidak menguntungkan perusahaan. PT Pelni pun harus mendukung program tol laut yang dicanangkan pemerintah.Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur (NTT) Simon Nitbani, di Kupang, Rabu (23/8), mengatakan, Pemprov NTT mengajukan permohonan pelayaran kapal motor milik PT Pelni sejak 2010, tetapi baru disetujui tahun ini. Akhir Agustus 2017, Kapal Motor (KM) Sirimau, milik PT Pelni, akan melayani rute Kupang-Maluku-Papua."Rute pertama Kupang-Kalabahi-Baubau-Ambon-Sorong-Biak-Serui-Nabire-Jayapura pergi pulang. Rute kedua adalah Kupang-Lewoleba-TualDobu-Fakfak-Merauke pergi pulang. Kapal ini berkapasitas sekitar 2.000 penumpang belum termasuk barang. Pelayaran perdana KupangKalabahi dengan mengangkut sekitar 1.000 penumpang dari Kupang," kata Nitbani.Kehadiran kapal Pelni ini atas permintaan masyarakat NTT sejak tahun 2010, termasuk yang berdomisili di Maluku dan Papua. Ketika kapal Pelni berhenti melayani rute Kupang-Makassar-Ambon-Papua pada 2007, masyarakat NTT sangat kesulitan bepergian ke daerah itu atau sebaliknya. Selama ini warga NTT yang ingin ke Maluku atau Papua atau sebaliknya harus mengeluarkan biaya minimal Rp 6 juta per perjalanan untuk membeli tiket pesawat.Yoseph Gregorius Tukan (39) warga Flores, NTT, yang menjadi guru di Kota Jayapura mengatakan, pengoperasian kapal Pelni ini akan sangat meringankan ribuan warga NTT yang ada di Jayapura, Nabire, Manokwari, Biak, Serui, Sorong, dan Ambon. Mereka dengan mudah melakukan perjalanan ke kampung asal di NTT atau kembali ke Papua. Selama ini mereka enggan pulang kampung karena kesulitan mengakses transportasi murah."Pengoperasian kapal Pelni ini juga bagian dari program pemerintahan Joko Widodo tentang tol laut. Pelni semestinya menjabarkan program ini dengan mengoperasikan kembali ruterute pelayaran yang selama ini dibatalkan dengan alasan tidak menguntungkan dari sisi bisnis," kata Yoseph. Pelni tidak hanya punya misi bisnis, tetapi juga misi mempersatukan Nusantara yang terdiri atas pulau-pulau. (KOR)