BANDUNG, KOMPAS - Pemerintah Kota Bandung meresmikan wilayah RW 04 di Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, sebagai kampung toleransi. Sebab, di RW ini terdapat 12 rumah ibadah dari agama berbeda namun masing-masing tetap dapat menjalankan keyakinannya dengan rukun dan damai.
Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti kampung toleransi oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. "Disini terdapat 12 rumah ibadah dengan lokasi berdekatan dari berbagai agama berbeda. Ini adalah contoh nyata untuk menikmati Indonesia mini," ujar Kamil saat acara peresmian itu, Minggu (20/8/2017).
Di RW seluas 8,3 hektar itu, terdapat enam gereja, empat vihara, dan dua masjid. Lokasi rumah ibadah itu ada yang berdempetan persis dan ada yang hanya selang beberapa rumah saja.
Enam gereja itu adalah Gereja Betesda, Gereja Rehobot, Gereja Jemaat Kristus Indonesia (GJKI), Gereja Pantekosta, Gereja El-Shadai, dan Gereja Bethel Indonesia. Sedangkan empat vihara itu adalah Vihara Aman, Vihara Terang Hati, Vihara Ratnapani, dan Vihara Yasodhara. Adapun dua masjid adalah Masjid Al-Asror dan Masjid Al-Amin.
Lokasi Masjid Al-Asror bersebelahan dengan Vihara Ratnapani dan hanya selang sekitar dua rumah dari Gereja Rehobot.
Berdasarkan data RW, per Juli 2017, di wilayah itu total terdapat 2.171 orang penduduk. Sebanyak 1.262 orang penduduk beragama Islam, 622 orang beragama Kristen, 154 orang beragama Katolik, 129 orang beragama Buddha, dan empat orang beragama Hindhu.
Ketua RW 04 Kelurahan Jamika Dayat Permana menjelaskan, warga di lokasi ini sangat akrab dan berbaur satu sama lain tidak pandang suku dan agama. "Ketika ada hari besar satu agama, warga beragama lainnya saling menjaga kerukunan lingkungan," ujar Dayat.
Ketua Kampung Toleransi RW 04 Kelurahan Jamika Dede Taryono menjelaskan, pihaknya ke depan akan terus berupaya menjaga kerukunan di kampung itu. Salah satu caranya adalah, meningkatkan partisipasi warga dengan mengikutsertakan perwakilan dari berbagai agama dalam kepengurusan Kampung Toleransi.
"Saya, ketua Kampung Toleransi berasal dari perwakilan muslim, sekretaris kami beragama Kristen, dan bendahara kami beragama Buddha," ujar Dede.
Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung Dadang Setiawan mengatakan, penetapan wilayah itu sebagai kampung toleransi karena warga disana sudah membuktikan bahwa mereka dapat hidup bersama.<
Penetapan wilayah tersebut menambah predikat jumlah kampung yang diberi predikat kampung toleransi di Kota Bandung menjadi tiga kampung. Sebelumnya, RW 12 Perumahan Dian Permai Babakan Ciparay serta RT 1 dan RT 2 RW 02 Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong terlebih dahulu ditetapkan sebagai kampung toleransi. Seperti di RW 04 Jamika, di kedua tempat itu juga terdapat rumah ibadah berbeda agama yang berdiri berdekatan dan warganya hidup dalam kerukunan.
Kamil menjelaskan dalam waktu tiga bulan mendatang, pihaknya menargetkan ada 30 kampung toleransi di seluruh Kota Bandung