Narkoba, Radikalisme, dan Terorisme Kini Memprihatinkan

Kompas/Dwi Bayu Radius

Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama M Faisal seusai Pengenalan Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Banten, Senin (14/8).

SERANG, KOMPAS  — Ancaman narkoba, radikalisme, dan terorisme terhadap generasi muda di Indonesia kini sangat memprihatinkan. Karena itu, pendidikan dan pengamalan bela negara untuk generasi muda, khususnya mahasiswa, dinilai sangat penting untuk diberikan.

Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama M Faisal seusai Pengenalan Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Banten, Senin (14/8), mengatakan, kondisi yang memprihatinkan, misalnya, ditunjukkan dengan proporsi korban narkoba. ”Sekitar 70 persen pencandu narkoba adalah remaja, termasuk mahasiswa. Generasi muda harus bisa menjaga diri dari narkoba,” katanya.

Ancaman lain adalah radikalisme, yang ditunjukkan dengan banyaknya mimbar bebas di kampus-kampus dengan tema-tema yang mengkhawatirkan. ”Aktivitas itu kini sudah diantisipasi sejumlah kementerian. Terorisme saat ini juga menjadi ancaman yang nyata,” kata Faisal.

Narkoba, radikalisme, dan terorisme bisa menghancurkan bangsa. Karena itu, mahasiswa-mahasiswa baru yang mengikuti ospek perlu dibekali diri dengan materi bela negara.

Faisal mengatakan, mahasiswa juga bisa menerapkan bela negara dengan belajar giat dan meraih prestasi. Jika generasi muda tidak bisa menjaga dirinya, negara akan hancur. Bela negara bukan hanya kewajiban mahasiswa, melainkan juga semua warga negara.