Pencinta Astronomi di Malang Nikmati Indahnya Gerhana Bulan Sebagian
Oleh
Dahlia Irawati
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Pencinta astronomi dari Universitas Ma Chung Malang, Jawa Timur, Selasa (8/8) dini hari, berhasil mengabadikan keindahan gerhana bulan sebagian. Mereka yang tergabung dalam Ma Chung Galactic Club tersebut berhasil mendapatkan foto terbaik meski sempat terhalang awan tipis.
Tiga anggota Ma Chung Galactic Club (Magic) yang berhasil mengabadikan keindahan fenomena gerhana bulan adalah Luthfi Ananda, Roby Bagus, dan Sigit Prabowo. Mereka mengabadikan dalam dua foto terbaik, yaitu pada pukul 00.30 dan 00.40. Saat itu kabut tipis menutupi bulan.
”Menyaksikan gerhana bulan ini rasanya luar biasa karena bisa menambah pengetahuan dan spiritualitas saya,” kata Luthfi. Mereka memotret gerhana bulan menggunakan teropong refraktor Barride Optics berdiameter obyektif 8 sentimeter dan kamera DSLR Nikon D7000.
Pada tahap gerhana bulan penumbra sejak pukul 22.50 hingga menjelang gerhana bulan sebagian, kondisi terlihat cerah. Namun, kemudian muncul awan tipis yang semakin menebal.
”Setelah itu, awan tipis datang, semakin menebal, tetapi bulan masih bisa terlihat. Pemotretan masih dilakukan. Pukul 01.00, bulan sama sekali tidak terlihat karena langit berawan sehingga puncak gerhana tidak dapat teramati,” tutur Rektor Universitas Ma Chung Chatief Kunjaya.
Chatief yang juga Direktur International Lunar Observatory Association untuk Indonesia mengatakan, fenomena gerhana bulan, selain bisa dinikmati keindahannya oleh masyarakat luas, juga bisa bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.”Untuk orang awam, gerhana dapat dinikmati keindahannya. Untuk kebutuhan saintifik, saat terjadinya gerhana dapat dimanfaatkan untuk mencocokkan waktu agar peristiwa gerhana di masa mendatang dapat diprediksi lebih akurat,” paparnya.
Adapun jika dilakukan pengukuran kecemerlangan permukaan bulan dan dikolaborasikan dengan pengukuran berbagai panjang gelombang, Chatief mengatakan hal itu bisa untuk menganalisis tingkat polusi atmosfer Bumi.”Dan, masih banyak informasi saintifik lain yang dapat digali dan diteliti dari pengamatan itu,” katanya.