BANJARMASIN, KOMPAS — Harga daging ayam ras di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melonjak dalam dua minggu terakhir. Kenaikan harga tersebut mencapai Rp 5.000 per kilogram. Lonjakan harga itu dipicu seretnya pasokan.
Berdasarkan pantauan di Pasar Sentra Antasari, Banjarmasin, Senin (7/8/2017), harga daging ayam ras masih cukup tinggi, yakni mencapai Rp 35.000 per kilogram. Harga normalnya Rp 30.000 per kg.
Menurut Sarifah, pedagang ayam di Pasar Sentra Antasari, harga ayam ras naik sudah hampir dua minggu ini. ”Dari pemasok ada kenaikan Rp 5.000 per kg untuk ayam yang masih hidup. Alasannya, stok ayam kurang. Jadi, harga jual ayam potong juga menyesuaikan,” tuturnya.
M Salehuddin, pemasok ayam ke Pasar Sentra Antasari, mengatakan, stok ayam di kandang saat ini sedikit berkurang. Hal itu terjadi karena pembibitan ayam ras tidak berjalan selama libur Lebaran beberapa waktu lalu. Dampaknya baru terjadi sekarang. Kenaikan harga bahkan sempat mencapai Rp 10.000 per kg.
”Permintaan ayam ras masih tetap sama di saat stoknya berkurang. Akhirnya, berlaku hukum pasar. Setiap hari saya tetap harus memasok 1.500 ekor ke para pedagang langganan saya di Pasar Sentra Antasari,” katanya.
Menurut Ketua Persatuan Pedagang Ayam Antasari (Pespa) H Basirrudin, kebutuhan ayam ras untuk Kota Banjarmasin mencapai 50.000 ekor per hari. Namun, dalam dua minggu terakhir, pasokannya berkurang 2.000-3.000 ekor per hari.
”Penurunan pasokan ayam ras terjadi karena pembibitannya sempat stop selama satu minggu saat libur Lebaran lalu. Akibatnya, produksi ayam saat ini pun turun. Pasokan diperkirakan akan normal kembali dalam minggu ini,” tuturnya.