PURWOKERTO, KOMPAS — Festival Serayu digelar di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (29/7) dan Minggu (30/7). Festival yang digelar setiap tahun ini diisi dengan sejumlah lomba, antara lain balap perahu pasir, perahu hias, dan layang-layang.
”Festival ini digelar untuk merangkul para penambang pasir agar beralih menjadi pengelola perahu wisata,” kata Kepala Seksi Pemasaran dan Promosi Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Banyumas Eko Priyono Putro, Sabtu, di Bendung Gerak Serayu, Rawalo, Banyumas.
Eko menyampaikan, penambangan pasir secara terus-menerus dapat merusak lingkungan dan alur Sungai Serayu serta mengancam infrastruktur di sekitar sungai seperti jalan dan juga jembatan.
Pada lomba balap perahu pasir ini, setiap kelompok terdiri dari 12 orang. Sebanyak 10 orang di antaranya berperan menjadi pendayung, 1 orang sebagai pengemudi, dan 1 orang menjadi komandan. Mereka harus berlomba adu kecepatan dengan menempuh jarak 500 meter. Ada 27 kelompok yang mengikuti lomba ini.
”Selain piala, juara I mendapat uang pembinaan Rp 5 juta, juara II mendapat Rp 4 juta, juara III mendapat Rp 3 juta, harapan I dapat Rp 2 juta, dan harapan II mendapat Rp 1,5 juta,” papar Eko.
Menurut Eko, puncak festival akan digelar pada hari Minggu dengan 26 perahu hias. Titik awal pelayaran akan dimulai dari Desa Sokawera, Kecamatan Patikraja dan menempuh jarak sekitar 10 kilometer menyusuri Sungai Serayu hingga titik akhir di Bendung Gerak Serayu di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas.
”Diharapkan Sungai Serayu jadi destinasi wisata air karena tidak setiap daerah memiliki sungai seperti ini,” tuturnya.
Acara molor
Pada Sabtu ini, lomba balap perahu pasir yang diagendakan mulai pukul 08.00 molor hingga pukul 10.00. Sekretaris Panitia Pelaksana Lomba Balap Perahu Pasir Pramono yang juga menjadi pembawa acara menyampaikan, kegiatan terlambat dimulai karena menunggu kedatangan peserta dan juga Bupati Banyumas Achmad Husein.
Dari 30 kelompok peserta yang sudah mendaftar, pada pukul 09.00 baru datang separuhnya. Panitia sempat meminta para peserta berbaris dan bersiap menyambut bupati.
Namun, setelah barisan terbentuk, cuaca yang semula hanya gerimis berubah menjadi hujan sehingga barisan peserta pun bubar. Setelah hujan reda, para peserta kembali diminta berbaris, lalu pukul 09.25 Bupati pun tiba di tempat acara.
Setelah sejumlah sambutan dan pengambilan nomor undian, lomba baru dimulai pukul 10.00. ”Saya itu jam 08.00 sudah siap. Di sini belum siap, ya, saya menunggu. Kalau peserta sudah siap, ya, saya ke sini,” kata Achmad Husein.
Sarno (40), salah satu peserta lomba balap perahu pasir dari Kaliwadas, Rawalo, telah datang di lokasi sejak pukul 08.00. Ketika dimintai tanggapan terkait molornya acara ini, dia menjawab, ”Lumayan jenuh.”
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.