JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 100 personel Polres Pegunungan Bintang yang diterjunkan untuk mencari 13 penumpang yang hilang akibat perahu yang mereka tumpangi dari Kampung Laukame mengalami kebocoran saat menuju Distrik Batani, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Insiden ini terjadi pada Jumat (21/7) pukul 21.00 WIT.
Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar saat ditemui di Jayapura, Senin (24/7).
Boy mengatakan, 100 personel itu telah berada di lokasi kejadian untuk mencari 13 penumpang yang hingga kini belum ditemukan.
”Sebanyak 100 personel ini akan membantu tim SAR untuk mencari 13 penumpang perahu yang hilang,” kata Boy.
Sementara itu, Kepala Distrik Batani Anike Alwolka saat dihubungi mengatakan, 13 korban hilang terdiri dari 11 orang dewasa dan 2 anak.
”Perahu ini mengangkut 28 penumpang mulai dari dermaga di Kampung Laukame, Kampung Mamlu, kemudian ke Batani. Dalam perjalanan ke Batani, perahu itu pun menabrak kayu,” kata Anike.
Ia menambahkan, motoris perahu bernama Napius Meketane telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis.
”Sejumlah bagian tubuh Napius mengalami benturan dengan batu saat perahu tersebut tenggelam,” tambah Anike.
Diketahui, perahu yang mengangkut 28 penumpang itu mengalami kebocoran karena menabrak kayu. Sebanyak 15 penumpang selamat, sedangkan 13 penumpang hilang.
Adapun 13 korban hilang adalah Sakeus (25), Otina (19), Nala Lebe (15), Yayartus Yelingdomen (15), Dina Damu (21), Antina Bomol (15), Yoel Negin (15), Thomas Yalawalom (30), Yepinus Maling (22), Orinus Dipul (25), Osana Lepi (12), serta dua anak berusia balita 3 tahun dan bayi berumur 7 bulan.