Terbangun di Tahun 2018, 255 PLTD Kecil untuk Kawasan Terpencil
Oleh
LUKAS ADI PRASETYA
·2 menit baca
TANJUNG REDEB, KOMPAS — Pembangkit-pembangkit listrik tenaga diesel berkapasitas kecil terus dibangun PLN di kawasan terpencil dan perbatasan di Kalimantan. Ditargetkan, 255 PLTD berkapasitas kecil, yakni 200-1.000 kW, selesai dibangun dan beroperasi seluruhnya pada pertengahan tahun 2018.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Selasa (18/7), mengatakan, gencarnya pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ataupun diesel (PLTD) adalah sebuah kerja keras. ”Di wilayah terpencil, masyarakat masih pakai genset solar. Itu mahal. Karena itu, kami gencar membangun PLTD-PLTD kapasitas kecil,” ujarnya.
Kemarin, Sofyan meninjau PLTU Berau dan PLTU PT Kiani Kertas di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Sebelumnya, Senin (17/7), ia meninjau PLTU Pulang Pisau dan Pembangkt Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai di Kalimantan Selatan, serta PLTU Teluk Balikpapan, Kaltim.
Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Djoko R Abumanan mengatakan, pembangunan PLTD di kawasan terpencil dan pedalaman/perbatasan telah dimulai pada 2015. ”Mesin-mesin diesel ini dibeli dari Jerman dan Amerika Serikat. Kualitasnya baik dan bisa diandalkan,” katanya.
Sebagian PLTD sudah beroperasi, seperti di Pulau Derawan dan Maratua, Kabupaten Berau. Sebelumnya, beberapa PLTD telah dibangun antara lain di Long Pahangai dan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, serta di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan.
Sejauh ini, PLN sudah mengurangi pemakaian mesin diesel meski belum dapat diterapkan di banyak wilayah terpencil seperti di pulau. Sebab, sebagian pulau-pulau itu berjarak lebih dari 100 kilometer dari transmisi terdekat. Mesin-mesin PLTD kecil itu berkapasitas 200 kW, 500 kW, dan 1.000 kW.
Secara terpisah, Camat Derawan Kudarat mengatakan, warga menantikan masuknya PLTD. ”Sebelumnya, listrik hanya ada 12 jam sehari. Bagi Derawan yang merupakan kawasan pariwisata, itu sangat merepotkan,” ujarnya.
Namun, kata Kudarat, tambahan pasokan listrik juga masih kurang. Sebab, sebagian warga, terutama yang membuka penginapan baru, juga menambah pendingin udara (AC) dan lampu. Kondisi itu tidak terhindarkan karena demi kenyamanan wisatawan.
Di Kaltim dan Kalimantan Utara, PLTD kapasitas kecil tersebar di 26 lokasi di hampir semua kabupaten. Lokasi-lokasi ini sulit dijangkau karena tidak ada atau buruknya infrastruktur dan ketersediaan bahan bakarnya sulit. Ini berdampak pada kecepatan mobilisasi peralatan.
General Manager PLN Kaltim-Kaltara Rustamaji mengatakan, menyediakan listrik sampai daerah terpencil adalah demi pelayanan. Dari 26 lokasi tersebut, ada sekitar 13.000 pelanggan yang bisa menikmati daya 1.300 VA. Ini kapasitas yang sudah cukup banyak untuk satu rumah.
Hadirnya listrik sampai lokasi terpencil, kata Rustamaji, akan menggairahkan perekonomian masyarakat perdesaan sehingga kesejahteraan meningkat.