Kawah Sileri Dipasangi Tanda Peringatan

BANJARNEGARA, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara memasang sebuah spanduk peringatan di Kawah Sileri, Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Spanduk berisi larangan mendekati kawah di radius 100 meter itu sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pos Pemantauan Gunung Api Dieng.

”Ada satu spanduk peringatan yang sudah dipasang. Menurut rencana ada empat buah yang akan dipasang. Namun, kami masih berkoordinasi dengan dinas pariwisata untuk titik mana saja yang perlu dipasang,” kata Kepala BPBD Kabupaten Banjarnegara Arif Rahman, Sabtu (8/7), saat dihubungi dari Purwokerto.

Arsip BPBD Banjarnegara

Tim BPBD Kabupaten Banjarnegara memasang spanduk peringatan di Kawah Sileri, Dataran Tinggi Dieng, Jumat (7/7).

Arif mengatakan, pada Senin depan, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan dinas pariwisata dan Pos Pemantauan Gunung Api Dieng terkait pemasangan peringatan di kawah-kawah lain, seperti di Kawah Timbang dan Sikidang.

”Kami akan menginventaris titik-titik mana yang perlu dipasang. Untuk Kawah Timbang memang tidak boleh dikunjungi. Sudah ada papan peringatan, tetapi dicabut oleh masyarakat. Untuk Kawah Sikidang, meski aman tetapi perlu papan informasi, misalnya tidak boleh berlama-lama di sekitar kawah karena ada gas belerang,” katanya.

Anggota Tim Pengamat dari Pos Pemantauan Gunung Api Dieng, Bambang, menyampaikan, hasil pengamatan pada Sabtu pukul 00.00-06.00, secara visual gunung tampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang. ”Teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 60-70 meter di atas kawah puncak,” katanya.

Bambang menyampaikan, status tingkat aktivitas Gunung Dieng ada di level satu atau normal. Meski demikian, hingga kini rekomendasi yang dikeluarkan tetap sama, yaitu masyarakat tidak melakukan aktivitas di radius 100 meter dari Kawah Sileri.

”Sehubungan dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik di Kawah Sileri, masyarakat dan pengunjung diharapkan meningkatkan kewaspadaan dengan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 100 meter dari bibir kawah,” kata Bambang.