TEMANGGUNG, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Tengah memastikan semua korban helikopter Badan SAR Nasional yang menabrak tebing di Desa Canggal, Kabupaten Temanggung, Jateng, Minggu (2/7/2017), telah dievakuasi. Kedelapan korban akan diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jateng Komisaris Besar R Djarod Padakova mengatakan, proses evakuasi rampung pada pukul 02.00. ”Korban dipastikan ada delapan. Langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi,” ujar Djarod di posko evakuasi, Senin dini hari.
Djarod menambahkan, tempat kejadian perkara (TKP) sudah diberi garis polisi. Olah TKP oleh polisi serta evakuasi puing-puing helikopter oleh Basarnas serta tim lain baru akan dilakukan pada Senin pagi ini. ”Saat ini, kami lakukan penjagaan di TKP,” ujar Djarod.
Helikopter jenis Dauphin AS365 buatan tahun 2015 tersebut berangkat dari Semarang menuju kawah Sileri, Dataran Tinggi Dieng, sekitar pukul 16.00. Pada pukul 16.20, warga Desa Canggal melihat helikopter terbang rendah dan dalam keadaan oleng. Tak lama berselang, helikopter menabrak tebing Gunung Butak di Desa Canggal.
Berdasarkan data yang dihimpun Basarnas Kantor SAR Semarang, kedelapan orang tersebut ialah Muhammad Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, Catur, Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) Li Solihin, Serka MPU Hari Marsono, dan Peltu LPU Budi Santoso.
Adapun kotak hitam sudah ditemukan oleh Basarnas pada pukul 01.00. Langkah selanjutnya, tim ahli dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan melakukan penyelidikan guna mengetahui lebih lanjut penyebab kecelakaan tersebut.