”Homestay” Diserbu Wisatawan yang Datang Tanpa Pemesanan
Oleh
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Dalam musim libur Lebaran seperti sekarang, homestay menjadi alternatif pilihan pengunjung yang datang mendadak tanpa memesan kamar terlebih dahulu. Lama waktu menginap biasanya relatif sebentar.
Ny Rohmad, pemilik homestay Sabila di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengatakan, pengunjung biasanya datang dan mulai menginap sore atau malam.
”Biasanya, mereka adalah pengunjung Candi Borobudur yang setelah berjalan-jalan ke candi, beristirahat semalam di sini, kemudian esok paginya langsung check out, untuk melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan lain,” ujar Ny Rohmad, Selasa (27/6).
Homestay Sabila memiliki 10 kamar. Dengan pola kunjungan semacam itu, saat musim libur Lebaran seperti saat ini, 10 kamar di homestay Sabila biasanya kosong, tidak dihuni tamu hingga sore.
Ny Rohmad pun menaikkan harga kamar Rp 50.000 per kamar per malam. Jika biasanya hanya dikenai Rp 150.000 per kamar per malam, sekarang harga kamar ditawarkan Rp 200.000 per kamar per malam.
Eka, pemilik homestay Roro Mendut di Kelurahan Mendut, Kecamatan Mungkid, mengatakan, banyak tamu yang menginap pada musim libur Lebaran kali ini juga datang pada malam hari.
”Homestay kami menjadi tempat yang dituju untuk sekadar sebagai tempat singgah, beristirahat semalam atau sehari, untuk melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya,” ujarnya.
Homestay Roro Mendut memiliki enam kamar yang ditawarkan dengan harga Rp 225.000 hingga Rp 400.000 per kamar per malam. (EGI)