KUPANG, KOMPAS — Menjelang Lebaran pada 25 Juni-26 Juni 2017, harga bahan pokok di Kota Kupang relatif stabil. Harga bawang putih yang sempat naik, bahkan menembus Rp 100.000 per kilogram, turun sampai Rp 50.000 per kilogram setelah intervensi Perum Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur.
Pengamatan di Pasar Oeba, Kota Kupang, Sabtu (24/6) menunjukkan, harga beras
merek Nona Kupang Rp 12.500 per kg, sementara harga beras Bulog Rp 9.000 per kg. Harga minyak goreng Bimoli Rp 17.000 per liter, Sania Rp 16.000 per liter, dan Kunci Rp 16.500 per liter.
Ny Mia Toda (45), ibu rumah tangga di pasar itu, mengatakan, bawang putih yang sempat naik sampai Rp 100.000 per kg kini telah turun sampai Rp 50.000 per kg. Adapun harga bawang merah masih bertahan pada harga Rp 40.000 per kg.
Bumbu dapur lain mengalami kenaikan, yakni cabe naik dari Rp 17.000 per kg-Rp 18.500 per kg, tomat naik dari Rp 5.000 per kg- Rp 5.500 per kg, dan jahe Rp 35.000-Rp 37.000 per kg.
”Tetapi, ikan segar mengalami kenaikan, seperti ikan kembung yang sebelumnya Rp 23.000 per kg menjadi Rp 50.000 per kg, ikan kakap naik dari Rp 30.000-Rp 60.000 per kg, dan ikan kerapu dari Rp 40.000 per kg naik menjadi Rp 65.000 per kg. Kenaikan ini, menurut pedagang ikan, dipicu cuaca buruk sehingga banyak nelayan tidak melaut,” kata Toda.
Kepala Seksi Humas dan Teknologi Informasi Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa Tenggara Timur Zulkarnain mengatakan, intervensi pemerintah, terutama Bulog, mendorong harga bahan pokok di pasar-pasar di Kota Kupang relatif stabil.
Ia mengatakan, ada beberapa jenis komoditas mengalami kenaikan, seperti harga ikan segar, tetapi tidak berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. ”Media massa sebaiknya memberitakan juga ketika harga bahan pokok stabil, atau turun. Jangan hanya memberikan saat harga bahan pokok naik,” ujarnya.