Hanya 10 Persen Pendaftar Diterima SBMPTN

MAGELANG, KOMPAS — Hanya sekitar 10 persen pendaftar yang akhirnya diterima sebagai mahasiswa Universitas Negeri Tidar Magelang melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2017. Selain karena keterbatasan kapasitas dan keinginan untuk menjaga kualitas pendidikan dengan memperhatikan rasio antara dosen dan mahasiswa, seleksi ketat dengan hanya memilih 10 persen pendaftar ini sengaja dilakukan untuk menjaga hubungan dan mendukung eksistensi perguruan tinggi swasta yang ada di Magelang.

”Kami tidak ingin PTS-PTS yang ada terganggu dengan adanya keberadaan PTN baru, seperti Universitas Negeri Tidar,” ujar Rektor Universitas Negeri Tidar Cahyo Yusuf, Rabu (14/6).

Jumlah pendaftar melalui jalur SBMPTN ke Universitas Negeri Tidar tahun ini mencapai 6.914 orang, dan yang diterima hanya 651 orang. Asal mahasiswa terjauh yang diterima adalah dari Papua.

Setelah dinyatakan lolos, setiap mahasiswa diwajibkan mengisi borang sosial ekonomi pada 15-24 Juni 2017 di laman www.ukt.untidar.ac.id. Borang tersebut berisi data pribadi mahasiswa, terutama tentang penghasilan orangtua, keadaan lain yang nantinya menentukan besaran uang kuliah tunggal (UKT).

Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Negeri Tidar Nuwun Priyono mengatakan, calon mahasiswa baru diharapkan juga memenuhi syarat-syarat lain, seperti melakukan registrasi ulang.

”Calon mahasiswa ini sering kali kurang teliti dalam melakukan hal administrasi pendaftaran sehingga pada akhirnya hal itu merugikan mereka sendiri,” ujarnya.

Universitas Negeri Tidar  baru tiga tahun berstatus sebagai perguruan tinggi negeri (PTN). Namun, jumlah pendaftar ke universitas ini terus meningkat pesat. Pada tahun 2016, jumlah pendaftar melalui SBMPTN mencapai 4.803 orang, dan yang diterima mencapai 375 orang.