MALANG, KOMPAS — Kepolisian Resor Malang, Jawa Timur, masih menyelidiki dan memburu pelaku teror terhadap Arwan Sarafitoto (54), warga Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Malang, Jumat (9/6) pagi. Korban mendapat teror dari orang tidak dikenal yang mengaku meletakkan bom di rumahnya.
Ancaman tersebut disampaikan oleh pelaku melalui pesan singkat ke telepon seluler Juwariyah (43), istri Arwan. Pesan teror dikirim melalui nomor 0857XXXXXXXX.
Isi pesan dari pelaku adalah ”Sekarang kamu tidak usah heboh tidak usah macam-macam sama orang yang pernah buat kamu marah buat aku malu ini saatnya balas dendam aku taruh bahan peledak di rumah kamu...sediakan uang Rp 10 juta kalau mau selamat...bom sudah ada di rumah kamu sekarang kalau tidak percaya silakan dilihat di depan”.
Akibat ancaman ini, tim penjinak bahan peledak Detasemen B Pelopor Satuan Brimob Polda Jatim datang ke lokasi dan mengevakuasi barang yang diduga bom itu. Hasil penguraian oleh Brimob tidak didapati bahan peledak sebagaimana dimaksud. Isinya hanya batu bata dan kabel.
”Pelaku minta sejumlah uang. Kemungkinan motifnya pemerasan. Tidak ada indikasi ada hubungan dengan kelompok-kelompok teroris. Namun, kategori yang dilakukan tetap teror, menakut-nakuti orang,” kata Kepala Polres Malang Ajun Komisaris Besar Yade Setiawan Ujung.