Hujan deras dan petir akan melanda Lampung bagian barat. Masyarakat hendaknya mengantsipasi bencana yang mengancam, seperti tanah longsor.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung meminta masyarakat mewaspadai hujan deras disertai petir yang akan melanda wilayah Lampung bagian barat. Sebagian wilayah yang berpotensi dilanda hujan deras yakni Kabupaten Tanggamus, Pesisir Barat, dan Lampung Barat.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Wilayah Lampung Rudi Harianto, Rabu (7/6), di Bandar Lampung, mengatakan, kondisi itu diprakirakan terjadi selama tiga minggu ke depan. Menurut dia, wilayah Lampung semestinya telah mamasuki musim kemarau. Namun, adanya pergerakan atmosfer di bagian barat Sumatera membuat terjadinya pergerakan angin yang berpotensi menimbulkan hujan. Selain itu topografi wilayah Lampung bagian barat yang merupakan dataran tinggi dan berhadapan dengan perairan berpengaruh terhadap pembentukan awan yang mengandung air hujan.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat memantau informasi kondisi cuaca saat akan bepergian, khususnya bagi masyarakat yang akan melintasi jalan lintas barat Sumatera pada malam hari. Hujan deras dan petir berpotensi menimbulkan longsor.
Rudi mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan badan penanggulangan bencana daerah serta dinas perhubungan untuk menyebarluaskan informasi cuaca setiap hari. Pihaknya segera mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat jika kondisi cuaca buruk mengancam.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Pesisir Barat Henry Dunan mengatakan, pemerintah terus melakukan persiapan menyambut mudik Lebaran. Meskipun lintas barat Sumatera bukan jalur utama bagi pemudik, jalan ini merupakan jalur alternatif yang digunakan oleh masyarakat yang akan menuju Bengkulu atau Sumatera Selatan. Selain perbaikan jalan, pemerintah juga memasang rambu-rambu di sejumlah ruas jalan yang curam dan rawan longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lampung Barat Maidar mengatakan, pihaknya telah meminta Pemerintah Provinsi Lampung untuk menyiagakan alat berat agar dapat mengantisipasi bencana longsor. Selama ini, ketiadaan alat berat di lokasi membuat petugas kesulitas menyingkirkan material longsor yang menutup badan jalan.