logo Kompas.id
NusantaraTiga Siswa Tewas Terseret...
Iklan

Tiga Siswa Tewas Terseret Ombak

Oleh
· 2 menit baca

GARUT, KOMPAS — Tiga santri tingkat sekolah menengah pertama Pondok Pesantren Hidayatullah, Kota Depok, tewas terseret ombak saat berwisata di Pantai Cidora, kawasan Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (16/5) sore. Dua santri lainnya hingga Rabu malam dinyatakan hilang.Korban tewas adalah Muhammad Faisal Ramadhan (16) dan Khalid Abdulah Hasan (16), keduanya asal Depok, serta Rijal Amrullah (16), asal Tangerang, Banten. Mereka ditemukan tim SAR, Rabu sore, di pantai yang berjarak 2-3 kilometer dari lokasi terseret ombak. Dua korban hilang adalah Wisnu Dwi (16) dan Syaefullah Abdul Azis (16).Koordinator Humas Kantor SAR Bandung Joshua Banjarnahor mengatakan, rombongan santri yang berwisata ke Pantai Cidora ada 22 orang, 13 orang di antaranya berenang. Camat Caringin Engkos Hardy mengatakan, Pantai Cidora didominasi karang, ombaknya setinggi 3 meter sehingga membahayakan pengunjung.Dengan kontur berpalung dan dikelilingi batuan karang, diduga para korban tewas dan hilang terseret rip current,yakni arus balik yang terbentuk akibat arus datang tegak lurus garis pantai dan menemui garis pantai yang melengkung. Rip current rentan terjadi di pantai selatan Jawa saat angin barat daya berembus pada Mei-September."Kami sudah memasang peringatan dilarang berenang. Penduduk sekitar Pantai Cidora sering mengingatkan pengunjung untuk tidak berenang," ujarnya.Sesaat sebelum kejadian, menurut Engkos, warga sempat mengingatkan korban untuk tidak berenang. Namun, peringatan tidak diindahkan para siswa. Kepala Kantor SAR Bandung S Riyadi mengemukakan, ini merupakan kasus keempat di pantai sekitar Kabupaten Pangandaran hingga Rancabuaya, sepekan terakhir. Kamis (11/5), seorang warga Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, hanyut di pantai selatan Garut. Korban ditemukan tewas dua hari kemudian. Ketua Pondok Pesantren Hidayatullah Lalu Mabrul mengatakan, santrinya tidak berenang, tetapi bermain air sambil berswafoto di bibir pantai. Namun, tanpa disadari, ombak datang dan menyeret korban.Menurut Mabrul, wisata ini merupakan kegiatan rutin seusai santri mengikuti ujian nasional. "Kegiatan ini diketahui orangtua siswa dan sekolah. Seorang guru ikut mendampingi," ujarnya. (SEM/TAM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000