logo Kompas.id
NusantaraRewanda Bojana, Festival...
Iklan

Rewanda Bojana, Festival Memberi Makan Monyet

Oleh
· 3 menit baca

Tetabuhan kentungan dan gamelan memeriahkan suasana di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (23/4) pagi. Ratusan warga memadati halaman parkir Masjid Saka Tunggal. Rangkaian janur kuning dan anyaman rotan menghias gapura masjid. Sebanyak 13 gunungan yang terdiri atas aneka buah dan sayur telah tertata rapi dan siap diarak untuk kawanan monyet ekor panjang yang hidup di perbukitan sekitar Desa Cikakak.Rewanda berarti monyet atau kera. Adapun bojana berarti perjamuan makan. Festival jamuan makan untuk kera itu diawali dengan sajian tari berjudul Tari Jaro Rojab oleh tiga penari putri dari SD N 1 Jambu, Wangon, dan grup musik kentungan Dalem Klana Lara, Desa Wlahar, Kecamatan Wangon. Lagu-lagu seperti "Perahu Layar" dan "Gambang Suling" pun dikumandangkan mengiringi gerak gemulai penari-penari cantik berbusana warna-warni. Seusai rangkaian acara pembuka festival, gunungan buah dan sayur-mayur yang disebut igir-igir itu kemudian ditandu para pemuda. Mereka mengenakan pakaian adat Jawa layaknya seorang prajurit. Di bagian depan barisan arak-arakan, beberapa pasang muda-mudi kakang-mbakyu banyumasan berjalan anggun tepat di belakang dua pemuda pembawa tombak. Setelah berjalan sekitar 400 meter dari gapura, tibalah rombongan di sekitar kompleks Masjid Saka Tunggal yang merupakan salah satu situs terkait dengan peradaban Islam di Banyumas. Kawanan monyet yang pada mulanya takut dan menghindar, karena melihat banyaknya kerumunan manusia, secara perlahan datang mendekati gunungan untuk meraih aneka makanan kesukaan mereka. Kacang kulit, kacang panjang, pisang, terung, pari atau padi, tomat, timun, dan ketela pohon yang disusun dengan berbagai ukuran antara 1 meter dan 2 meter perlahan mulai dicomoti monyet. Ada yang mendekat perlahan dan makan di atas gunungan. Ada pula yang bergelantungan dari ranting pohon untuk meraih buah-buahan. Sejumlah pengunjung pun ada yang ikut mengambil sesajen tersebut kemudian melemparkannya kepada kawanan monyet. Ada pula yang mengambilnya untuk dibawa pulang sebagai bentuk berkat. Festival Rewanda Bojana merupakan agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menarik minat wisatawan, sekaligus melestarikan kebudayaan setempat, terutama melestarikan tempat sejarah Masjid Saka Tunggal.Bupati Banyumas Achmad Husein menyebutkan, festival itu merupakan salah satu kepedulian kepada lingkungan, terutama satwa monyet. Seandainya tidak dipedulikan, jumlahnya tak bisa dikendalikan. Achmad mengatakan, melalui festival ini, diharapkan banyak warga sekitar Banyumas bisa datang berkunjung ke tempat ini sehingga ekonomi masyarakat setempat menggeliat dengan baik. Jika ramai pengunjung, banyak warung dan ekonomi masyarakat bisa berkembang. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Banyumas Muntorichin menambahkan, populasi monyet telah berkembang pesat dibandingkan tiga tahun lalu, dari 300 ekor menjadi 1.000 ekor. Pemkab mengalokasikan dana untuk memberi makan monyet itu sebesar Rp 600.000 per bulan agar tidak menyerang warga, terutama pada musim paceklik buah-buahan. (dka)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000