SURABAYA, KOMPAS — Kawasan bekas lokalisasi Dolly di Surabaya, Jawa Timur, terus berbenah dan kini menjadi pusat tumbuhnya pelaku usaha mikro kecil menengah. Berbagai kegiatan pun digelar di kawasan permukiman padat ini termasuk dengan kegiatan Dolly Saiki Festival.
Pemerintah Kota Surabaya pun tak kenal berhenti memperhatikan kesejahteraan warga yang berdampak setelah adanya alih fungsi enam lokalisasi di Surabaya sejak 2014, salah satunya kawasan ekslokalisasi Dolly. Kawasan yang tersohor sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara dengan kehadiran 2.500 pekerja seks komersial (PSK) itu kini menjadi tempat berkumpulnya pelaku UMKM.
Pemkot Surabaya tak hanya melatih warga setempat dengan berbagai keterampilan sesuai minatnya, tetapi juga membeli beberapa bekas wisma dan dijadikan tempat pelatihan, pameran, dan tempat berkreasi warga setempat. Warga dilatih sejumlah keterampilan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian mereka lewat hasil produk makanan dan minuman bahkan sepatu dan batik.
”Kami tidak ingin apa-apa, paling penting bagaimana semua warga Dolly bisa sejahtera,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri peluncuranDolly Saiki Festival di kawasan Putat Jaya Gang Lebar, Surabaya, Sabtu (13/5).
Risma juga meminta warga agar menitipkan produknya setiap ada pameran atau bazar yang rutin digelar di berbagai tempat di Surabaya. Cara ini untuk memperkenalkan produk mereka di pasar dan secara perlahan-lahan meningkatkan perekonomiannya. Semua barang hasil karya penghuni Liponsos, warga Dolly dan komunitas lain bisa menitipkan di gerai-gerai yang disiapkan pemkot di beberapa tempat.
Langkah ke depan terkait pengembangan usaha dari pelaku UKM di kawasan Dolly, Risma bersama jajaran perangkat daerah terkait akan membeli 17 wisma yang nanti dijadikan sebagai tempat berjualannya pelaku UKM. Sebanyak 17 wisma tersebut akan menjadi tempat berjualan bagi pelaku UKM agar produk mereka semakin dikenal masyarakat sehingga wajah Dolly berubah menjadi tempat wisata bagi masyarakat.
”Selebihnya, beberapa titik lokasi di sekitar kawasan tersebut dibenahi dan dijadikan taman oleh pemkot,” kata mantan Kepala Bappeko Surabaya yang didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes M Iqbal.