Komunitas Surabaya Bagikan 1 Juta Bibit Cabai
SURABAYA, KOMPAS — Komunitas Surabaya, Jawa Timur, mulai Sabtu (15/4) membagikan 1 juta bibit cabai kepada masyarakat. Bibit cabai dibagikan supaya masyarakat dapat menanami pekarangan atau lahan tidak produktif dengan tanaman bahan bumbu dapur, terutama cabai, demi stabilisasi harga. Sabtu pagi dibagikan 80.000 bibit cabai bagi pengguna jalan yang melintasi Taman Bungkul di Jalan Raya Darmo, Monumen Perjuangan Polri di Simpang Empat Darmo, dan Tugu Bambu Runcing di Jalan Panglima Sudirman. Sabtu sore, dibagikan 155.000 bibit cabai untuk 31 kecamatan melalui aparatur yang datang ke kantor Wali Kota Surabaya. Tiap kecamatan mendapat jatah 5.000 bibit cabai.Minggu ini, 100.000 bibit cabai akan dibagikan bagi pengunjung hari bebas kendaraan bermotor di Jalan Tunjungan. Senin, 30.000 bibit cabai akan ditanam di sempadan Kalimas di Jalan Irian Barat. Bibit-bibit cabai juga akan dibagikan ke seluruh sekolah negeri, lembaga pemerintah, kepolisian, kejaksaan, dan militer di Surabaya. Kegiatan itu juga dikampanyekan melalui media sosial dengan tanda pagar #surabayapedes. "Menanam cabai juga bentuk dukungan masyarakat untuk memperjuangkan kemandirian pertanian," ujar Ketua Pelaksana #surabayapedes Kusnan Hadi dari Komunitas Bicara Surabaya.Kusnan Hadi yang akrab disapa Cak Kusnan mengatakan, sebulan lalu kehidupan masyarakat terganggu oleh kenaikan harga cabai rawit hingga di atas Rp 100.000 per kilogram. Di sisi lain, Komunitas Bicara Surabaya mengamati, setidaknya terdapat lebih dari 6 hektar lahan di Surabaya yang ditelantarkan. Koordinator Kegiatan dari Tunas Hijau, Anggrian Permana, menambahkan, pembagian bibit cabai ini dapat dilihat sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. "Daripada pekarangan dan lahan ditelantarkan, sebaiknya ditanami sehingga setidaknya kebutuhan sendiri tercukupi," katanya.Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar M Iqbal yang diberi kehormatan membuka acara mengatakan, kegiatan ini patut diapresiasi. Ia mengingatkan, bangsa Indonesia dulu dikenal karena kekuatan agrarisnya dalam bentuk kemandirian pertanian pangan. (BRO)