logo Kompas.id
NusantaraPrasarana Bandara Anambas...
Iklan

Prasarana Bandara Anambas Belum Siap

Oleh
· 3 menit baca

TAREMPA, KOMPAS — Menjelang digunakan untuk pertama kalinya, sejumlah prasarana penunjang Bandara Anambas, Kepulauan Riau, ternyata belum siap. Bandara itu juga dinilai tidak ideal untuk melayani penumpang dan kebutuhan pertahanan negara di masa depan. Prasarana yang belum tersedia antara lain jalan akses dan lapangan parkir bandara. "Saya terkejut melihat kondisi ini. Selama ini laporan ke saya semuanya beres," kata Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Selasa (14/3), di Anambas.Anambas merupakan kabupaten kepulauan dengan bandara yang terletak di Pulau Jemaja. Calon penumpang pun akan berasal dari pulau-pulau sekitarnya. Angkutan ke bandara dengan demikian berupa kapal dan mobil angkutan. "Untuk angkutan darat, kami mendorong pemkab menyediakannya," ujar Nurdin.Nurdin menyayangkan sebagian jalan akses yang belum selesai. Ada 4 kilometer jalan yang belum beraspal. Sebagian jalan hanya dilapisi batu, sebagian lainnya masih jalan tanah. Sementara itu, lapangan parkir bandara belum dibeton masih berupa tanah dan pasir.Padahal, bandara itu akan melayani penerbangan perintis mulai April 2017. "Saya tidak merekomendasikan bandara ini segera diresmikan," ujar Nurdin. Menanggapi pernyataan Gubernur Kepulauan Riau, Kepala Satuan Kerja Pembangunan Bandara Anambas Ariadi W mengatakan, pembangunan bandara ditargetkan tuntas 2018. Landasan pacu bandara yang kini sepanjang 1.250 meter sedang diperpanjang menjadi 1.450 meter. Meski demikian, Nurdin mengatakan, dirinya berharap landasan pacu Bandara Anambas minimal sepanjang 2.200 meter supaya dapat didarati Boeing atau Hercules. "Jangan terkesan setengah-setengah," ujarnya. Dengan landasan pacu lebih panjang, kata Nurdin, ada manfaat ekonomi dan pertahanan yang didapat. Anambas merupakan daerah perbatasan dan berada di tepi salah satu pusat perhatian geopolitik, yakni Laut China Selatan. "Bandara penting kalau sewaktu-waktu perlu mengirimkan pasukan," ujarnya. Sementara itu, bandara yang memadai dapat menekan biaya angkut jika pesawat besar dapat mendarat. Landasan pacu yang lebih panjang juga membuka peluang adanya penerbangan langsung dari Singapura dan Malaysia. "Dari Pulau Tioman (pulau tempat wisata di pesisir timur Malaysia), paling lama satu jam terbang," ujarnya. Jalan Bandara Kulon Progo Ditemui di Temanggung, Jawa Tengah, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pemerintah memiliki dua alternatif untuk membenahi akses jalan dari Bandara Kulon Progo, DI Yogyakarta, ke Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Selain memperbaiki dan memperlebar jalan yang sudah ada, pemerintah juga dapat memutuskan pembangunan jalan tol. Meski demikian, menurut Arie, sejumlah pakar pariwisata menyarankan agar tidak dibangun tol antara Bandara Kulon Progo dan Candi Borobudur. Para pakar khawatir jalan tol mematikan perekonomian warga. Camat Borobudur Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, "Saat ini perekonomian warga sedang menggeliat, dan mereka bersemangat membangun obyek wisata yang dikelola desa. Lebih baik jangan membangun tol." Panjang jalan akses antara Bandara Kulon Progo-Candi Borobudur mencapai 60 kilometer. Di samping jalan utama, ada jalan alternatif melintasi berbagai desa meski lebar jalannya kurang memadai. (RAZ/EGI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000