PEKANBARU, KOMPAS — Tim Gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau dan Kepolisian Resor Bengkalis berhasil menangkap Sulisman, pembalak liar, di areal Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dan Bukit Batu di wilayah Bengkalis, Rabu (1/3). Pembalak asal Stabat, Sumatera Utara, itu mengatakan dimodali Rz, warga Desa Bukit Kerikil yang dikenal menjadi cukong kayu.
”Kami akan melakukan operasi secara kontinu untuk menghabiskan pembalakan liar di cagar biosfer,” kata Heru Sukmantoro, Kepala Bidang I BBKSDA Riau, yang dihubungi Kamis (2/3) siang.
Menurut Heru, dalam sepekan terakhir, tim terpadu sudah menangkap dua pembalak liar yang terlibat langsung merusak pepohonan di hutan konservasi yang diakui badan dunia UNESCO itu. Tim masih mengejar para toke yang memodali pembalak untuk bekerja di hutan.
”Tersangka pembalak liar itu sudah ditangani Polres Bengkalis. Mereka sudah dibawa ke mapolres untuk menjalani pemeriksaan. BBKSDA Riau dan Polri sudah sepakat bekerja sama,” kata Heru.
Secara terpisah, Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Zulkarnain mengatakan, pihaknya sudah mengantongi nama-nama cukong atau pemodal pembalakan liar cagar biosfer. Kapolda memberi ultimatum kepada anggotanya di lapangan untuk mencari pemodal itu dan menuntaskan pembalakan liar di hutan yang kerap terjadi kebakaran pada musim kemarau.
Tiga hari lalu, Zulkarnain dan Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rasio Ridho Sani melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembalakan liar di jantung hutan cagar biosfer. Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam lebih menyusuri kanal kecil yang membelah cagar biosfer, tim menemukan dua tumpukan kayu olahan lebih dari 100 meter kubik.
Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menangkap seorang pembalak liar. Adapun tiga orang lainnya melarikan diri meski sempat diberi tembakan peringatan.
”Ada indikasi keterlibatan oknum. Masa iya kayu bisa lewat, padahal ada pos keamanan di pintu keluar. Saya memberi perintah untuk menyikat habis (pembalakan liar) dalam satu atau dua minggu ini. Apabila tidak dapat diungkap, akan saya tertibkan aparat di bawah saya,” kata Zulkarnain.